Reporter : Ali
Editor : Kang Upi
KENDARI – Warga di jalan H. Lamuse sekitar Sungau Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari nampaknya sudah habis kesabaranya, untuk menunggu penuntasan proyek jalan.
Pasalnya, sejak dua bulan lalu, warga disekitar wilayah tersebut rela bermandikan debu jalanan, material pasir batu akibat proyek jalan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Kendari.
Namun sayangnya, sudah dua bulan berlalu, proyek pengerjaan jalanan sepanjang 5 kilometer yang menghubungkan wilayah Lepo-lepo dan Andounuhu Kampus UHO, itu seakan tidak jelas kapan berakhir.
Akhirnya, warga yang emosi dengan kondisi tersebut mengambil sikap dengan memblokir akses jalan dengan menumpahkan material bebatuan membentang menutupi ruas jalanan.
Baca Juga:
- Sosialisasi KP-DJPL, KUPP Molawe : Kapal Tongkang Wajib Miliki Sertifikasi Khusus
- Buka Sosialisasi IDSD, Wagub Hugua Tegaskan Pentingnya Data untuk Perkuat Daya Saing Daerah
- Kejati Sultra Tahan Tersangka Direktur Tambang Heru Prasetyo dalam Kasus Korupsi Dokumen Terbang Jetty di Kolut
- Pemprov Sultra Ikuti Rakor Inflasi Secara Virtual, Bahas Strategi Ekonomi dan Stabilitas Harga Pangan
- Hadapi Hajatan Nasional Kongres, GMNI Kendari Siap Gaungkan Isu Strategis di Daerah
- Warga Liya One Antusias Ikuti Sosialisasi dan Simulasi Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami di Wakatobi
Ditemui mediakendari.com, salah seorang warga setempat, Zul mengungkapkan jika pemblokiran ini merupakan luapan emosi warga lantaran kontraktor yang menangani proyek jalan H Lamuse tidak kunjung menyelesaikan proyek tersebut.
“Warga mengalami ketidaknyamanan selama ini, lantaran debu dari material pasir batu yang dipakai untuk lapisan jalan selalu terhirup akibat dari angin dan musim kemarau,” kata Zul.
Ia juga menjelaskan, warga sekitar jalan H Lamuse ingin menemui kontraktor yang menangani proyek tersebut. Namun, warga tidak mengetahui alamat kontraktor lantaran papan plank proyek tidak dipasang.
“Aksi kami ini sudah 3 hari, kami warga mulai resah, para pedagang sekitar jalan ini juga resah, akhirnya kita tutup akses ini supaya kontraktor menindak lanjuti persoalan ini,” tegasnya.
Berdasarkan pantauan MEDIAKENDARI.com di lokasi pemblokitan jalan, puluhan pengendara yang kebanyakan para mahasiswa itu tidak mengetahui adanya aksi ini memilih memutar balik kendaraanya.
Hingga berita ini diterbitkan, redaksi mediakendari.com belum mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait baik kontraktor maupun Dinkas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kendari atas masalah ini.