EKONOMI & BISNIS

Pupuk Urine Manusia dan Anyaman Lidi jadi Salah Satu Potensi Konsel

762
×

Pupuk Urine Manusia dan Anyaman Lidi jadi Salah Satu Potensi Konsel

Sebarkan artikel ini
Perwakilan TPAKD Konsel saat menyambangi tempat pengelolaan Pupuk Urin Roshidin (Tengah Batik Kuning). Foto: Ist

Reporter: Ferito Julyadi

Editor: La Ode Adnan Irham

KENDARI – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), melakukan blusukan di Desa Wunduwatu, Kecamatan Andoolo, untuk meninjau potensi inklusi keuangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pengelolaan urine manusia menjadi pupuk organik.

Roshidin, Mantan Kepala Desa (Kades) Wunduwatu dan mendapatkan penghargaan dari Bupati Konsel.

Saat dikunjungi TPAKD Konsel yang didampingi Camat Andolo dan Kades Wunduwatu, Roshidin menuturkan ia lebih dahulu merintis usaha ternak kambing dan urine kambing menjadi pupuk padat dan cair sejak 2003 silam. Sebelum akhirnya, migrasi ke urine manusia.

Rosyidin memilih urine manusia untuk diolah menjadi pupuk, karena mengandung NPK, magnesium dan zink yang tinggi.

Roshidin mendapatkan bahan baku urine dari petani menggunakan mekanisme barter dengan pupuk hasil olahannya. Satu liter pupuk dijual dengan harga Rp 15 ribu. Produksi per bulannya 300 – 500 liter pupuk cair dengan keuntungan rata-rata  per bulannya mencapai Rp 3 sampai Rp 3,5 juta. Petani yang berhasil dijaring oleh Rosyidin untuk menjadi mitra lebih dari 100 orang.

Menyambut potensi pengembangan usaha tersebut, TPAKD Konsel akan bersinergi dalam bentuk pemberdayaan melalui akses pembiayaan atau pendanaan untuk pembangunan rumah produksi dan laboratorium.

TPAKD Konsel juga menyambagi UMKM perempuan pengrajin Inko, yakni anyaman lidi dari kelapa di Desa Wawobende.

Usaha yang dikelola oleh Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Konsel, sudah berjalan selama enam tahun, dan diketuai Made Rumiansih.

“Dana usaha ini awalnya melalui dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)  Mandiri Unit Pengelola Kegiatan Andoolo”, ungkap Rumiansih.

Rumiansih menambahkan, Kec. Landongi menjadi pelanggan tetap mereka saat ini. Walaupun skala pemasaran masih kecil, namun kedepan menargetkan perluasan usaha.

Blusukan TPAKD Konsel ini diwakili oleh Kelompok Kerja (Pokja) Program Kerja Bisnis Bumi Lestari yaitu Gunawan Syah (Kabag Biro Ekonomi Konsel), Ridhony M.H. Hutasoit (Kasubbag Edukasi & Perlindungan Konsumen OJK Sultra), Nurhayati Hasan (Direktur Umum Bank Sultra, dan Hifdy (Area Manager PT Permodalan Nasional Mandani KC Kendari).

Melihat potensi ini,  tentunya TPAKD Konsel berusaha menjembatani kedua usaha tersebut kepada sektor jasa keuangan seperti pembiayaan Ultra mikro (UMi), Mekaar,  Kredit Usaha Rakyat (KUR).

You cannot copy content of this page