FEATUREDMETRO KOTANASIONALSULTRA

PWI Pusat Bangga Anggotanya Maju di Pilkada

566

JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PWI Pusat, Sasongko Tedjo mengaku bangga anggotanya maju dalam Pemilihan Kepala Daerah. Karena itu merupakan bukti kepercayaan masyarakat.

“Wartawan dinilai mumpuni dan kredibel sehingga dicalonkan menjadi kepala daerah,” kata Sasongko seusai menemui Ketua Umum PWI Pusat nonaktif, Margiono di Tulungagung, Selasa (13/2/2018) pagi.

Margiono maju dalam Pilkada di daerah kelahirannya, Tulungagung. Menurut Sasongko, sudah banyak wartawan anggota PWI yang berhasil menjadi bupati dan walikota seperti Rizal Efendi Walikota Balikpapan, Abdul Cholik Bupati Wonosobo dan Arief Afandi Wakil Walikota Surabaya.

“Dalam tataran politik dan pemerintahan di tingkat nasional juga ada seperti menjadi menteri atau ketua lembaga tinggi negara,” jelasnya.

Lanjut Sasongko, meskipun demikian PWI sebagai organisasi profesi tak boleh terlibat dalam kontestasi politik apapun. Mereka yang ikut Pilkada diminta nonaktif atau mengundurkan diri untuk menjaga netralitas dan marwah organisasi. Sejak Kongres PWI di Semarang tahun 1998, PWI harus menjaga jarak dengan kekuatan politik manapun seperti diatur dalam Anggaran Dasar dan Kode Etik Jurnalistik.

Dikatakannya, khusus untuk Pilkada ditegaskan lagi dalam Konkernas PWI di Bengkulu tahun lalu. Hal ini juga berlaku bagi pengurus atau anggota yang menjadi tim sukses pasangan calon dalam pilkada.

“Jadi soal netralitas PWI sudah keharusan dan tak perlu diragukan lagi,” tandasnya.

Meskipun demikian, tambah Sasongko, masyarakat haruslah menyadari wartawan dan pers pada umumnya tak bisa netral seratus persen. Pasti ada kecenderungan atau bias to. Hal itu juga terjadi di negara mana pun. Asalkan tetap berpihak pada kepentingan publik dan tidak melanggar kode etik dalam penulisan hal itu masih bisa diterima.

“Yang penting tidak terkooptasi atau terbeli,” tutupnya.

Redaksi

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version