Reporter : Kardin
Editor: Wiwid
KENDARI – Polda Sultra akhirnya mempertemukan antara dua bupati, yakni Rusman Emba selaku Bupati Muna, dan LM Rajiun Tumada sebagai Bupati Muna Barat (Mubar), pada Senin (2/9/2019) di Brimobda Sultra.
Polda memfasilitasi pertemuan itu, karena ada baliho bergambar LM Rajiun Tumada dengan tagline berbahasa daerah Muna ; ‘Mai Te Wuna, Amaimo Paada Ini’, atau dalam bahasa Indonesia berarti ‘Datang ke Muna, Saya Sudah Datang Ini’, yang terpasang diwilayah Muna, dan dipersoalkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Muna, lalu sempat diturunkan oleh pihak Pemda Muna beberapa waktu lalu.
Hasil dari pertemuan itu, kedua belah pihak menyepakati akan melakukan pertemuan tahap berikutnya, dengan menghadirkan ahli bahasa, guna memastikan apakah tagline Mai Te Wuna yang diklaim oleh Pemda Muna tidak dapat dipakai oleh orang lain.
Menurut Rajiun Tumada, kata ‘Mai Te Wuna’ yang menjadi tagline Pemda Muna untuk menarik para wisatawan tidak masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Muna.
“Yang jelasnya, tagline Mai Te Wuna tidak ada dalam RPJMD seperti yang sudah kita sampaikan tadi,” ujarnya usai pertemuan.
Baca Juga:
- Trinov Harmin Tampil di Event Indonesia Pashion Week, Dekranasda Konawe Tampilkan Tiga Motif Tenun Terbaru
- Tenunan Sultra Kembali Tampil di Indonesia Fashion Week
- Masyarakat Desa Lerehoma Gandeng GAKI Sultra Soroti Kinerja Kades yang Diduga Kebal Hukum
- Jam Pidsus Kejagung Tetapkan HM sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Komoditas Timah
- DPP PAN Berikan SK Ardin Sebagai Ketua DPD PAN Konawe gantikan Fahri Pahlevi Konggoasa
- 150 Napi Rutan Kelas II B Raha Diusulkan Dapat Remisi Khusus Lebaran
Rajiun juga menerangkan, kata ‘Mai Te Wuna’ sendiri memiliki makna ajakan terhadap orang lain. Namun demikian, untuk mengkaji lebih dalam kata tersebut akan dipanggil akademisi ahli bahasa.
“Ini kan ajakan, tapi sudah lah kita bicarakan itu. Kita tunggu saja pertemuan tahap ke dua,” singkat mantan Kasatpol PP Sultra itu. (B)