KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Ratusan mubaliq Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi tablik akbar menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang berlangsung di sekitar Perempatan Lampu Merah MTQ pada Jumat, 9 September 2022.
Kordinator Lapangan, Ustad Ali Fitrah menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat dari kebijakan rezim, yang menaikan harga BBM secara semena-mena.
“Ini adalah suatu kebijakan zholim yang nyata kepada masyarakat, olehnya harus kita kritisi dengan tegas,” ujarnya kepada mediakendari.com.
Baca Juga : Deklarasi 5 Pilar STBM, Kota Kendari Baru Tuntaskan Satu Pilar
Lebih lanjut, ia menegaskan dengan naiknya BBM, adalah salah satu bukti kegagalan negeri ini yang mengadopsi sistem kapitalisme sebagai pegangannya, dalam mengatur perekonomian di negeri ini. Sebab kata dia, dalam sistem kapitalisme kepemilikan umum, dikelola kepada swasta yang seharusnya, dikelola oleh negara agar keuntungannya dapat dikembangkan kepada masyarakat.
Sebab diketahui, dalam sistem kapitalisme hanya melihat untung rugi, dari kebijakan tersebut tanpa melihat dampak baik buruk yang akan dirasakan oleh masyarakat ke depan.
Padahal bila diliat berdasarkan data Trading Economics 2021, produksi minyak mentah di Indonesia telah masuk 10 besar di antara negara G20 lainnya. Indonesia menempati posisi ke-9 dalam daftar ini dengan produksi minyak mentah sebesar 644 ribu barel per hari periode September 2021.
Baca Juga : Bupati Surunuddin Ingatkan ASN untuk Tetap Profesionalitas
Namun hal tersebut, tidak mempengaruhi sedikit pun harga BBM di Indonesia, bahkan hingga saat ini masih mengekor pada harga pasar Internasional.
Bahkan imbas dari kenaikan tersebut, sudah banyak dirasakan oleh masyarakat di Kota Kendari seperti, naiknya harga kapal, hingga bahan pokok di pasar-pasar.
“Ini sudah barang tentu kalau BBM naik tidak perlu banyak teori pasti harga barang barang lain naik dan akan mengakibatkan barang barang kebutuhan pokok juga ikut naik,” ucapnya.
Baca Juga : Ketua BAI Pusat Harap Panahan di Sultra Dapat Dukungan Semua Pihak
Di tempat yang sama, Ustad Darwin Abdul Ghani dalam orasinya mengatakan, menutut agar Presiden Joko Widodo membatalkan kenaikan harga BBM, dan mengembalikan pengaturannya ke syarit Islam. Sebab ia yakini, dengan diaturnya oleh aturan Allah SWT hal tersebut bisa dapat mensejahterakan rakyat.
“Maka dari itu harus kita pahami bahwa solusi satu satunya agar negeri kita ini menjadi negeri yang diberkahi oleh Allah SWT yakni dengan kembali kepada syariat Islam,” katanya.
Sedangkan berdasarkan dari pantauan mediakendari.com di lokasi, terlihat aksi tablik akbar tersebut, nampaknya beberapa dengan aksi-aksi yang lainnya. Sebab terlihat tidak ada yang melakukan pembakaran ban satupun, dan berbaris rapi di atas trotoar jalan serta mengibarkan panji-panji kalimat tauhid.
Reporter : Muhammad Ismail
Facebook : Mediakendari