DaerahKolaka UtaraNEWS

Ratusan Pohon Bakau di Desa Kalu-Kaluku Kolut Dirusak

1805
×

Ratusan Pohon Bakau di Desa Kalu-Kaluku Kolut Dirusak

Sebarkan artikel ini
real tanaman bakau yang diduga telah diserobot dan dirusak oleh si pemilik Empang yang berada dipantai Desa Kalu-Kaluku Kecamatan Kodeoha Kabupaten Kolaka Utara. Foto: Pendi/Mediakendarir.com
real tanaman bakau yang diduga telah diserobot dan dirusak oleh si pemilik Empang yang berada dipantai Desa Kalu-Kaluku Kecamatan Kodeoha Kabupaten Kolaka Utara. Foto: Pendi/Mediakendarir.com

Reporter: Pendi / Editor: La Ode Adnan Irham

KOLAKA UTARA – Ratusan Pohon Bakau di Pantai Dusun Empat, Desa Kalu-Kaluku, Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), dirusak menggunakan alat berat.

Lahan tempat bakau itu tumbuh diketahui milik Anggota DPRD Kolut berinisial AHR, yang telah dibeli dari Mahmud, warga setempat. Meski demikian, Babinsa Desa Kalu-Kaluku, Sertu Salapuddin mengaku kaget saat melihat bakau rata dengan tanah.

Setelah berdiskusi dengan pemilik awal lahan tersebut, dia dan Pjs Kades Kalu-Kaluku, Roni Bambang langsung meminta ekskavator menghentikan kegiatan tersebut.

Namun tak lama, aktivitas kembali dilakukan. Ia khawatir jika hal itu dilanjutkan, warga sekitar juga akan ikut-ikutan membuka lahan dan dikhawatirkan bakal merusak lahan mangrove yang ada di pantai.

“Suatu saat warga akan berlomba-lomba untuk turun mematok untuk membuka lahan di hutan mangrove itu. Karena sudah ada yang mulai, baru tidak dilarang,” tuturnya.

Mahmud, pemilik lahan pertama ketika ditemui Mediakendari.com mengatakan tak ikut campur masalah itu. Menurutnya, ia memang telah menjual lahan tersebut dengan luar 150 meter dan lebar 60 meter.

Di lahan tersebut memang berisi banyak pohon bakau yang ia tanami sendiri, sebagian sudah ada sebelumnya. Si Pembeli kemudian membuka lahan lagi seluas 20 meter dan sempat menyampaikan hal itu ke dirinya.

“Saya bilang kalau memang merasa aman ki, ya kita saja. Yang jelas saya tidak suruh ki dan saya pun tidak larang ki, karena empang itu sudah milikta,” kata Mahmud mengulang kalimatnya kepada isteri pembeli lahannya.

Kepala Desa Kalu-Kaluku, Ahmad Randi yang diwawancarai mengaku telah menghentikan aktivitas tersebut. Ia juga akan melaporkan hal itu ke Bupati Kolaka Utara.

Sementara AHR yang hendak dikonfirmasi via ponselnya, sejak Jumat 21 Februari 2020, belum dapat tersambung. AHR diketahui sedang melaksakan ibadah Umroh. (A)

You cannot copy content of this page