FEATUREDKendariSULTRA

Realisasi Capaian Imunisasi MR di Kendari Jauh Dari Target

503
×

Realisasi Capaian Imunisasi MR di Kendari Jauh Dari Target

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Realisasi vaksinasi Maesles dan Rubella (MR) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih sangat jauh dari target 95 persen.

“Capaian imunisasi MR hingga 20 Oktober baru mencapai 49,4 persen masih sangat memprihatinkan dari target yang di harapkan minimal 95 persen,” ungkap Rahminingrum, selaku kepala Dinkes kota Kendari saat ditemui usai kegiatan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada, Senin (23/10/2018).

Ia menyebutkan, kota Kendari merupakan kabupaten kota kedua yang capaiannya paling rendah setelah kabupaten Kolaka Timur (Koltim).

“Ini di sebabkan karena masyarakat perkotaan di pengaruhi dengan isu-isu mengenai dampak imunisasi MR melalui Media Sosial, serta isu tentang hal haram juga sangat mempengaruhi masyarakat,” ucapnya.

Lanjut Rahminingrum, walaupun sudah keluar dukungan dari MUI, TNI dan Kemendagri tetapi sebagian orang tua siswa masih menolak atau belum mau untuk imunisasi MR.

“Setelah satu bulan perpanjangan dimana waktu yang ditentukan itu mulai bulan Agustus hingga September dan Kementrian kesehatan memperpanjang waktu kurang lebih satu bulan hingga 31 Oktober dan sampai saat ini belum ada informasi mengenai perpanjangan lagi, ” tukasnya.

Dikatakannya, hingga saat tidak ditemukan kejadian yang terjadi dimasyarakat pasca menjalani imunisasi MR kecuali bengkak-bengkak yang terjadi sama anak-anak tetapi hal itu normal yang dialami seorang anak pasca imunisasi karena itu bagian dari respons tubuh.

“Tetapi begitu tanggal 31 Oktober dan ditetapkan tidak akan lagi perpanjangan itu akan ditarik kembali, sehingga melalui program pemerintah ini merupakan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi MR secara gratis,” jelasnya.

Sementara itu, Plt Walikota Kendari Sulkarnain Kadir mengungkapkan, bahwa imunisasi campak MR masih menjadi tantangan hingga beberapa waktu kedepan hingga waktu yang ditetapkan yakni 31 Oktober tahun 2018.

“Harapannya dalam beberapa waktu kedepan partisipasi masyarakat terus meningkat, karena dampaknya kalau kita tidak tuntaskan berpotensi untuk menganggu tumbuh kembang anak-anak,” paparnya.

Ia menambahkan, usia enam bulan sampai 15 tahun masih sangat rentan terkena penyakit, sehingga imunisasi perlu untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

“Saya menghimbau kepada masyarakat agar mendukung program imunisasi MR, terkait fatwa Ulama terkait Imunisasi MR itu dibolehkan,” tutupnya. (a)

Reporter : Waty


You cannot copy content of this page