UNAAHA – Reuni SMPN 1 Besulutu yang rencananya akan diselenggarakan 10 Februari 2018 mendatang akan diikuti angkatan tahun 1983 hingga tahun 2017, menjadi perbincangan hangat para alumni.
Perbincangan ini menjurus pada proposal kegiatan reuni yang isinya mengangkat tema, dengan reuni akbar kita menjalin kerjasama dan siturahmi untuk bersama-sama membangun konawe, I love Konawe.
Salah seorang alumni yang juga mantan guru di SMP 1 Besulutu, Endang Ibrahim, menyatakan ketidaksiapannya untuk turut berpartisipasi pada kegiatan reuni tersebut.
“Saya seorang ASN, jadi tidak dapat hadir jika reuni ini merupakan agenda politik,” tutur Endang, Senin (29/01).
Alumni lainnya, Pijerlin Arlin juga berkomentar. Ia juga melihat adanya kejanggalan pada rencana pelaksanaan reuni SMPN 1 Besulutu.
“Sebagai SMP tertua di Kecamatan Besulutu, saya merasa reuni akbar ini terkesan terburu-buru dan politis, kenapa tidak, dilihat dari tema kegiatan saja begitu sangat tidak asing kata “I Love konawe” yang juga merupakan slogan dari salah satu Bakal Calon Bupati Konawe,” ungkap Pijerlin yang juga Sekretaris Umum PMII Cabang Konawe itu.
Mantan Ketua BEM Unilaki terpilih 2016 itu juga meminta agar reuni akbar tersebut ditunda untuk dikaji ulang dan dilakukan koordinasi kepada seluruh keterwakilan alumni. Supaya maksud dan tujuan reuni ini tidak terkesan dengan kepentingan oknum-oknum pengambil kebijakan untuk mencari panggung dalam memanfaatkan momentum tersebut.
“Jika memang niat dan maksud reuni ini untuk mempererat tali silaturahmi, maka perlu adanya kajian dan koordinasi bersama seluruh keterwakilan alumni dari setiap angkatan,” pintanya.
Lanjut Pijerlin, hal tersebut agar indikasi politisasi reuni ini dapat terbantahkan dan transparan.
“Sehingga ini tidak menodai maksud reuni akbar dan tidak menimbulkan kegaduhan di kalangan alumni dan masyarakat Besulutu pada umumnya,” tutupnya.
Untuk diketahui, Kepala Sekolah SMPN 1 Besulutu tidak dimasukkan dalam kepanitian dan penanggung jawab kegiatan reuni adalah Abdul Halis yang merupakan Camat Besulutu.
Reporter: Firmansyah
Editor: Jubirman