PERISTIWA

Rumah Milik Pedagang Pasar di Muna Ini Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 350 Juta

896
Kondisi rumah korban saat dilalap api. Minggu, 1/9/2019 (Foto: Ist)

Reporter : Erwino
Editor : Kang Upi

MUNA – Rumah milik La Ifa di Desa Lahontohe, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna ludes dilalap si jago merah pada Minggu (1/9/2019) sekitar pukul 11:00 Wita.

Diduga, api yang membakar rumah milik pedagang pasar di Muna ini berasal dari tungku sisa memasak nasi.

Pasalnya, saat kejadian, La Ifa sedang tidak berada di tempat, karena sedang menjalankan aktivitasnya sebagai pedagang di pasar.

Ia mengaku, sebelum meninggalkan rumah dan dua anaknya di kediamannya itu sekira pukul 06:30 Wita, Ia terlebih dahulu memasak nasi menggunakan tungku.

Tapi menurutnya, usai masak Ia tidak lupa memadamkan api bekas masaknya itu, sebelum akhirnya meninggalkan rumah menuju pasar.

Rupanya takdir berkata lain, selang beberapa jam setelah kepergiannya ke pasar, rumah dan harta benda didalamnya ludes dilalab si Jago merah.

Berdasarkan keterangan warga, sebelum api menghanguskan seisi rumah, terlebih dahulu terlihat asap tebal di rumah bapak dua anak itu.

Warga kemudian berbondong-bondong bekerja sama untuk memadamkan api. Dibantu pihak Kepolisian dan aparat Desa, api akhirnya dapat dipadamkan.

Sayangya, tak banyak barang berharga yang dapat diselamatkan. Hanya satu unit sepeda motor yang terparkir dalam rumah, emas beberapa gram dan Ijazah pendidikan.

Kapolres Muna AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga melalui Kapolsek Tongkuno, IPDA Muhammad Nexon Odebyo mengungkapkan, penyebab kebakaran diduga berasal dari dapur.

Ia menduga, api dengan cepat menyebar akibat adanya beberapa jirgen minyak tanah dalam rumah.

“Salah satu saksi mata melihat, kepulan asap berasal dari dapur. Bisa jadi, karena masih ada sisa api bekas masak yang masih menyala,” ungkapnya.

Baca Juga:

Akibat kejadian itu, Kata Nexon, La Ifa mengalami kerugian hingga Rp 350 juta. Pihaknya saat ini tengah bekoordinasi dengan pemerintah setempat guna mencarikan tempat tinggal sementara bagi korban sembari menggalang dana.

“Korban mengaku ikhlas dengan kejadian naas itu. Sebab korban juga merasa tak pernah ada selisih paham dengan orang lain,” tukas mantan Kanit Reskrim Polsek Katobu itu./b

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version