BOMBANADaerah

Satgas Covid-19 dan IDI Bombana Temui Bupati, Bahas Ruang Isolasi

1105
×

Satgas Covid-19 dan IDI Bombana Temui Bupati, Bahas Ruang Isolasi

Sebarkan artikel ini

Reporter: Hasrun / Editor: La Ode Adnan Irham

RUMBIA – TIM Satgas Covid-19 Bombana memutuskan bakal menemui Bupati H Tafdil di rumah jababatan, Jum’at 20 Maret 2020 malam guna membahas rencana menyediaan rumah singgah.

Keputusan tersebut diambil saat rapat Satgas di lantai I Kantor Bupati Bombana, Jum’at sore 20 Maret 2020.

Juru bicara Satgas Covid 19, dr Sunandar mengatakan, hasil kesepakatan rapat TIM satgas, TIM satgas dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bombana akan membahas terkait rumah singgah isolasi virus Corona.

Sebelumnya, rencana Bupati Bombana akan menggunakan rumah susun (Rusun) Awa yang terletak di Desa Lantowua, Kecamatan Rarowatu Utara, sebagai rumah singgah isolasi Corona.

“Kemarin opsi utama penggunaan Rusun sebagai rumah singgah isolasi. Bisa jadi Pak Bupati melihat perkembangan lagi ” terangnya.

Dijelaskan Sunandar, Pemerintah Daerah (Pemda) Bombana akan membutuhkan banyak dana. Sebab, rumah singgah isolasi akan dilengkapi dengan peralatan kesehatan pasien yang di observasi dan juga Alat Pelindung Diri (ADP).

“Baik untuk TIM medis, etugas kebersihan dan petugas keamanan,” katanya.

Menurutnya, pertemuan di Rujab malam nanti, pihak RSUD juga akan memberikan penjelasan lebih gamblang kepada Bupati Bombana, terkait dengan rencana kerja penanganan Covid 19 sesui protap World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

“Salah satu simpulan rapat hari ini percepatan alat pelindung diri karna itu yang paling pokok,” tegasnya.

Tempat sama, Ketua IDI Bombana dr Eko Rahmadi menuturkan, Satgas Covid 19 menyiapkan Rusan Awa sebagi rumah singgah isolasi merupakan alternatif.

“Ini yang akan diskusikan sama pak Bupati pilihan mana yang paling tepat untuk daerah kita ini. Itu yang kita pertimbangkan sesui juknis WHao tidak ada namanya rumah singgah, yang ada ruang isolasi,” tuturnya.

Menurutnya, ruang isolasi juga berat dilakukan kerena harus memenuhi standar. Meski demikian, ia dan Tim Satgas akan membicarakan lebih lanjut kepada bupati.

Kalau memang disetujui, berati pemkab harus siap dengan segala kesiapan alat yang dibutuhkan. Bombana kita kalau kita mau rujuk Protap WHO maupun Kemenkes masih belum, atau tidak memenuhi untuk ruang isolasi. PDP yang akan kita kejar,” tandasnya.

You cannot copy content of this page