BREAKING NEWS

Sedang Asyik Mancing, Nelayan Temukan Jasad La Odas Diperairan Towea

6150
×

Sedang Asyik Mancing, Nelayan Temukan Jasad La Odas Diperairan Towea

Sebarkan artikel ini
Tim SAR gabungan saat mengevakuasi jasad La Odas yang ditemukan mengapung oleh seorang nelayan. (Foto: Arto Rasyid/Mediakendari.com)

Reporter: Arto Rasyid

MUNA – Jasad Dasman Jaya alias La Odas (32), ditemukan mengapung disebelah barat perairan towea Kabupaten Muna oleh seorang nelayan yang sedang asyik memancing, Minggu, 12 September 2021.

Penemuan itu dibenarkan oleh Pj. Kepala Desa (Kades) Wangkolabu, Masling. Ia mengatakan, ditemukan korban sekitar pukul 11.00 wita oleh nelayan yang sedang memancing disebelah barat perairan towea dengan kondisi sudah meninggal dunia.

“Betul, jasadnya sudah ditemukan nelayan yang sedang memancing tidak jauh dari lokasi hilangnya korban (selat tobea),” jelas Masling saat dihubungi MediaKendari.Com melalui sambungan telepon genggamnya.

Masling menambahkan, saat mendapat informasi tersebut, tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan Basarnas Kendari dan Ditpolair Polda Sultra langsung melakukan evakuasi korban kedaratan dengan menggunakan rubber boat (perahu karet).

Selanjutnya, menggunakan ambulance puskesmas Napabalano tim SAR gabungan bersama masyarakat mengantarkan jenazah korban kerumah duka di Kelurahan Tampo, Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna.

“Kami sekarang bersama tim SAR gabungan sudah berada dirumah duka dari pihak Polres Muna pun hadir,” terangnya.

Sampai berita ini diturunkan, tim SAR gabungan Basarnas Kendari belum berhasil dimintai keterangan berhubung tengah sibuk dalam proses evakuasi korban sampai ke dirumah duka.

Diketahui, La Odas dilaporkan hilang pada 8 September 2021 sekitar pukul 11.15 wita, setelah mengalami kecelakaan laut di selat Tobea perairan Polewali, Konawe Selatan (Konsel).

Saat itu, La Odas yang sedang memancing bertabrakan dengan kapal tugboat (kapal tunda) TB Syukur 23 yang berlayar dari arah Kolonodale menuju Kabaena Kabupaten Bombana.

Operasi pencarian dan penyelamatan (Ops SAR) kemudian dilakukan Basarnas Kendari dan Ditpolair Polda Sultra.

Meski dalam Ops SAR sempat terkendala cuaca buruk, tim gabungan dengan melibatkan personil Polsek Tobea, Polsek Towea serta masyarakat nelayan sekitar dan keluarga korban tetap melakukan penyisiran selama empat hari.

You cannot copy content of this page