Reporter: Rahmat R.
KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menyebut banyak keanehan atas lepasnya sejumlah aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, akibat kalah gugatan di pengadilan.
Untuk itu, dirinya memerintahkan untuk menginventarisir kepemilikan seluruh aset Pemprov Sultra. Menurutnya, aset Pemprov bisa habis juga semua diakui milik masyarakat dan selalu Pemprov kalah dalam gugatan pengadilan.
“Makannya saya heran, kenapa semua kalah gugatan. Tidak boleh seperti itu. Yang lainnya tentu akan diupayakan agar aset tidak lepas begitu saja. Kalau ada pengakuan masyarakat harus dimenangkan dengan bukti autentik,” kata Ali Mazi di DPRD Sultra, Rabu, 26 Februari 2020.
Ali Mazi mencontohkan salah satu aset Pemprov Sultra yang “lepas” itu yakni sebidang tanah yang kini diatasnya telah berdiri Hotel Same. Menurutnya lokasi tersebut adalah riil milik Pemprov. Meski demikian, dirinya menghargai keputusan pengadilan.
“Lahan di Same Hotel itu sertipikatnya saya pernah lihat itu luasnya 4,6 hektare. Lagi-lagi saya heran karena kita kalah sangat aneh, ” kata Politisi berlatarbelakang profesi pengacara ini.
Aset lainnya yang saat ini telah berpindah kepemilikan, adalah Lapangan Lakidende yang berada di kompleks gelanggang olahraga KONI Sultra. Aset ini berpindah kepemilikan dari Pemprov Sultra juga setelah kalah gugatan di pengadilan.
“Kalau mau digugat harusnya dari tahun 70-an itu GOR dibangun sejak itu, ya kita sebagai pemerintah menghargai putusan pengadilan,” tutupnya.
