NEWS

Sejumlah Pedagang Pasar Wameo Mengeluh Tidak Terima Bantuan Uang Tunai dari Jokowi

1215
×

Sejumlah Pedagang Pasar Wameo Mengeluh Tidak Terima Bantuan Uang Tunai dari Jokowi

Sebarkan artikel ini
Pedagang Pasar Wameo yang mengeluh tidak mendapat bantuan uang tunai dari Presiden RI, Jokowi.

BAUBAU, MEDIAKENDARI.COM – Sejumlah pedagang di Pasar Wameo Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengeluh karena batal atau tidak menerima bantuan uang tunai senilai Rp 1,2 juta, saat Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) di Kota Baubau beberapa waktu lalu.

Salah satu penjual Ubi di Pasar Wameo, Muzia mengungkapkan, dirinya disampaikan untuk mengumpulkan data diri berupa kartu tanda penduduk (KTP), agar mendapat bantuan uang tunai dari Jokowi. Namun, saat kedatangan Jokowi di Pasar Wameo, Muzia mengaku malah mendapat perlakuan kurang baik.

“Kita stor KTP-nya kita padahal datang uang, kita lihat amplopnya uang. Kita pergi mendekat ke arah presiden, malah diusir. Kalian penjual di luar tidak dapat bantuan, ini khusus di dalam (gedung),” ucap Muzia ditemui di Pasar Wameo, Jum’at (30/9/2022).

Ia menyebut, ada tujuh penjual ubi yang telah dimintai KTP. Namun hingga saat ini bantuan tersebut tak kunjung didapat.

Hal senada diungkapkan penjual ubi lainnya, Wa Usa yang mengatakan, dirinya dijanjikan akan mendapat bantuan uang tunai Rp 1,2 juta bila menyetorkan KTP.

“Iya mereka (Penjual di dalam gedung Pasar) terima,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Pengelola Pasar Wameo, La Ode Muhammad Syahrir mengatakan, pihaknya mengumpulkan KTP penjual sesuai arahan pimpinan di Dinas terkait. Totalnya 1.700 KTP yang terkumpul.

“Itu betul tapi bukan pengumpulan KTP yang banyak membludak itu. Ditarget 100 orang untuk penjual basah yang di dalam bangunan. Disitu mereka akan dapat bantuan amplop Rp 1,2 juta beserta sembako. Nanti pak Jokowi datang baru diberikan kepada orang pedagang. Di luar juga 100 orang diminta pelaku pedagang kaki lima (PKL), seperti penjual kelapa, kue, kasuami, ubi, pentol dan bakso,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, pada saat mensosialisasikan bantuan dari Presiden itu banyak pedagang yang tidak mau. Dirinya bahkan mencari calon penerima bantuan hingga ke Kelurahan Bone-bone. Menurutnya, kedatangan Jokowi itu menjadi momen tepat agar pedagang, yang terkena dampak Covid-19 hingga kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bisa mendapat bantuan.

“Saya cari semua orang. Bahkan saya pesan, jangan ada yang ambil data dari luar. Khususkan dulu yang dalam pasar. Di luar itu membengkak data. Olehnya itu, ada yang dapat dan ada yang tidak dapat amplop ini. Kalau sembako mereka dapat,” katanya.

“Data dari saya dibawa ke kantor untuk diprin, baru dikirim ke orang istana supaya sama data dan dibagikan itu sesuai. Jadi waktu dibagi itu, ada yang dapat, ada yang tidak. Yang bagi langsung dari Istana dan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan,” tuturnya.

Penulis : Ardilan

You cannot copy content of this page