NEWS

Sekda Sultra Resmi Menyerahkan Jabatan Kadis Dikbud

1821
Sekda Provinsi Sultra, Drs Asrun Lio MHum PhD saat menghadiri serah terima jabatan Kadikbud Sultra sekaligus pisah sambut Ketua DWP Dikbud Sultra.

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Serah terima jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), sekaligus pisah sambut Ketua DWP Dikbud berlangsung haru, pasalnya acara tersebut dihadiri hampir seluruh jajaran Dikbud Sultra termasuk para kepala sekolah dalam rangka bersilatuhim secara langsung dengan Kadikbud Sultra yang lama, Drs Asrun Lio MHum PhD, yang kini telah menjadi Sekda.

Dalam acara tersebut, berlangsung sejumlah agenda, diantaranya serah terima jabatan Kadikbud Sultra dari Pelaksana tugas oleh Sekretaris Dikbud, Hj Anggraeni Balaka SE MSi kepada Kadikbud Sultra definitif Yusmin SPd MH. Serta pisah sambut Ketua DWP Dikbud Sultra dari Dra Munanah kepada Hj Nurhayati Yusmin SPd, yang disaksikan langsung oleh Sekda Provinsi Sultra, Drs Asrun Lio MHum PhD
serta sejumlah kepala OPD, diantaranya Kepala BPSDM dan Kepala BPMD Provinsi Sultra, Senin (06/02/2023).

Pada kesempatan itu, Sekda Provinsi Sultra mengenang kembali saat awal menjabat sebagai Kadikbud Sultra hingga kiat-kiat dilakukan dalam melakukan perubahan. Termasuk sempat mengungkapkan jika aura kepemimpinan Yusmin telah nampak saat masih di bangku kuliah, terlebih pernah menjabat sebagai Presiden Mahasiswa kala itu.

“Dari sejak mahasiswa sudah kelihatan kepemimpinannya (Yusmin,red). Pernah jadi Presiden Mahasiswa, jadi talenta kepemipinannya sudah ada. Di berbagai organisasi tidak diragukan lagi. Di pemerintahan, Kadikbud Sultra yang baru ini pernah menjabat Kabid di ESDM, sebagai Kadispora Sultra, hingga Kabag Kesra. Dari sini kita melihat bahwa untuk menjadi seorang pemimpin itu butuh proses. Tidak ada yang bisa kita banggakan selain bersyukur terhadap apa yang diberikan Allah, karena hanya Allah yang mengatur kehidupan ini dan menggerakkan setiap hati yang dikehendakinya, bukan sekda atau gubernur,” papar Jenderal ASN Provinsi Sultra ini.

Akademisi asal Moronene Bombana ini melanjutkan, terkait di Dikbud terdapat konsep Menteri Pendidikan RI yakni bergerak dan memberikan pelayanan. Dalam pelaksanaannya, dirinya melakukan perubahan serta menyamakan main set semua jajaran agar Dikbud Sultra berorientasi servis center bukan provide center. Misalnya, tidak mudah mengeluarkan anak didik, tetapi harus mengedepankan pembinaan karena tugas pendidik adalah bisa mengarahkan anak didik menjadi lebih baik serta tanpa pamrih.

“Jika kita melihat total anggaran daerah, sebagian besar berada di bidang pendidikan. Sumber mata air ini berasal dari air mata seperti masih daruratnya sarana prasana hingga kita harus kontrak 3000 lebih guru untuk memenuhi tenaga pendidik di pelosok-pelosok, selain itu juga kita ratakan penyebarannya melalui program perau gadik. Adinda Yusmin sudah teruji di beberapa OPD. Di Dispora berhasil melakukan pembaruan disana. Di ESDM banyak datangkan PAD untuk Sultra sehingga tidak heran jika mengalami kenaikan pangkat istimewa secara otomatis oleh negara. Jadi memilih pemimpin itu tidak mudah, kalau hati pemakainya tidak digerakkan oleh Allah,” paparnya lagi.

Sebelum mengakhiri sambutannya, salah satu pembina Yayasan Sultra Raya 2020 ini, berpesan kepada seluruh jajaran Dikbud untuk terus membantu Kepala Dinas terhadap apa-apa yang dibutuhkan, dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sultra.

“Insya Allah, saya masih di Sultra, tiap hari ketemu. Nomor saya masih tetap dan tidak berubah. Mari tetap berbuat kebaikan karena kita tidak pernah tahu, kebaikan mana yang akan menolong kita kelak,” pesan lulusan S3 The Australian National University of Canbera ini.

Sementara itu, Kepala Dikbud Sultra, Yusmin SPd MH mengakui, jika dirinya pun kaget karena harus menggantikan gurunya sendiri, yang memiliki pendidikan lebih kompeten bahkan S3 di luar negeri, dibandingkan dirinya.

“Tentu kami tidak bisa bekerja dengan baik, tanpa bimbingan serta arahan dari beliau, baik sebagai sekda maupun orang tua, yang selama ini tanpa henti bekerja dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Sultra. Dan inilah tantangan besar saya. Saya juga tidak bisa kerja sendiri tanpa bantuan dari semua jajaran, karena tidak ada yang bisa bekerja secara personal tanpa bantuan orang lain. Untuk itu, apapun yang kami lakukan, akan dilaporkan ke pak sekda. Jadi pak sekda tidak tinggalkan Dikbud tetapi lebih tinggi lagi beliau menangui kita,” ucapnya.

Sekretaris Dikbud Sultra mengungkapkan, jika selama masa kepemimpinan Drs Asrun Lio MHum PhD telah banyak hal yang menjadi pembelajaran. Apa yang telah diprogramkan dan dirintis, tahun demi tahun terus mengalami peningkatan. Sarana prasarana di induk maupun di setiap unit juga mengalami peningkatan. SDM juga mengalami peningkatan. Kekompakan, rasa kekeluargaan, dan silaturahim terjalin dengan baik dibawah kepemimpinan Asrun Lio.

Ketua Dharama Wanita Persatuan Provinsi Sultra, Dra Munanah mengatakan, sebagai Ketua DWP Pemprov Sultra, dirinya akan terus memantau perkembangan DPW Dikbud Sultra. Termasuk pembentukan DWP pada KCD di daerah agar terus dilanjutkan.

“Kita sudah melakukan konsolidasi pada 17 kabupaten kota dan mereka sangat menyambut pembentukan DWP di KCD daerah. Ini merupakan PR bagi ketua yang baru untuk terus melanjutkan sambil terus melakukan sosialisasi senam Garbarata. Termasuk bagaimana mempertahankan bahkan meningkatkan posisi kita yang berada pada rangkin 4 e-reporting DWP se Sultra melalui keaktifan organisasi. Saya juga berpesan bahwa yang bergeser ini hanya Jabatan, tetapi hubungan silaturahim terus berjalan,” tutur istri Sekda Provinsi Sultra ini.

Ketua Dharama Wanita Persatuan, Hj Nurhayati Yusmin SPd menuturkan, jika dirinya akan melaksanakan tugas sebaik mungkin, tentunya melalui dukungan dan partisipasi seluruh anggota maupun pengurus DWP Dikbud Sultra.

“Saya berpesan kepada para suami agar tetap memberikan waktu kepada istri untuk berdharma wanita. Insya Allah, kepengurusan tidak ada yang berubah dan kita bersama-sama menjadikan Dikbud Sultra menjadi OPD terdepan,” tambahnya.

Reporter : Rahmat R.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version