BUTONKESEHATAN

Sempat Lumpuh, Pelayanan RSUD di Buton Kembali Normal

875
RSUD Buton
Pelayan di RSUD Buton sempat lumpuh. Beberapa layanan sempat ditutup sementara bahkan beberapa areal rumah sakit sempat dipasangi garis polisi. Foto: Adhil/mediakendari.com

Reporter: Adhil

BUTON – Sempat lumpuh akibat ditutupnya sejumlah pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton, akibat banyaknya tenaga medis yang terpapar Covid-19, kini proses pelayanannya kembali berangsur normal. Demikian diungkapkan Direktur RSUD Buton, dr Ramli Code, dikonfirmasi Rabu, 15 Juli 2020.

Ramli mengungkapkan, ada beberapa layanan yang sempat tertutup pelayanannya beberapa waktu lalu diantaranya layanan unit gawat darurat (UGD), kebidanan, poli THT, ICU, operasi dan layanan rawat inap pasien. Bahkan akibat kekosongan itu, sejumlah ruangan perawatan sempat dijadikan lokasi karantina mandiri oleh seluruh tenaga medis yang terpapar covid-19.

Namun saat ini, sejumlah pelayanan seperti UGD, radiologi, apotik, kamar operasi, layanan rawat inap sudah kembali di buka pelayanannya. Sementara untuk layanan kebidanan, ICU dan THT, hingga saat ini belum mulai melayani pasien disebabkan hampir sebagian besar bidan masih dalam proses karantina dan dokter layanan THT juga masih dalam proses karantina di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Yang pasti, proses pelayanan perlahan mulai stabil. Untuk menutupi kekurangan tenaga medis di rumah sakit, kita telah minta bantuan dari tenaga medis yang ada di puskemas,” kata dr Ramli.

Sementara itu, ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di RSUD Kabupaten Buton masih mencukupi. Untuk itu dirinya berharap, seluruh tenaga medis selalu menggunakan APD saat melayani pasien serta mengedepankan protokol kesehatan guna menghindari paparan covid-19 pada tenaga medis seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

“Di rumah sakit, kami juga siapkan stok alat rapid yang cukup. Dan itu kita gunakan khusus untuk pasien yang datang berobat. Kalau untuk rapid secara umum, nanti akan di salurkan ke seluruh puskesmas. Jadi masyarakat yang membutuhkan rapid, bisa langsung ke puskesmas terdekat,” kata dr Ramli menutup. (b)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version