BREAKING NEWS

Sempat Terhenti Karena Cuaca Buruk, Pencarian Nelayan Hilang Diselat Towea Kembali Dilanjutkan

1888
×

Sempat Terhenti Karena Cuaca Buruk, Pencarian Nelayan Hilang Diselat Towea Kembali Dilanjutkan

Sebarkan artikel ini
Tim evakuasi gabungan kembali lanjutkan pencarian nelayan hilang ditengah kondisi cuaca buruk. (Ist.)

Reporter: Arto Rasyid
Editor: Sardin.D

MUNA – Tim evakuasi gabungan kembali melanjutkan pencarian Odas, Nelayan asal Tampo Kecamatan Napabalano yang hilang diperairan sebelah barat selat Towea Kebupaten Muna sejak 8 September 2021 kemarin.

Sebelumnya, pencarian yang dilakukan sempat terhenti sekitar pukul 18.00 wita (menjelang magrhib) akibat terkendala cuaca buruk dan kembali dilanjutkan penyisiran sejak pagi, 9 September 2021 oleh tim evakuasi gabungan Basarnas Muna dan Basarnas Kendari serta Polairud Polres Muna dan Polairud Polres Konsel.

Polsek Towea serta masyarakat nelayan sekitar pun ikut terlibat dalam proses pencarian Odas yang diperkirakan hilang sekitar pukul 10.20 wita, akibat kecelakaan laut yang melibatkan perahu korban dengan kapal tongkang TB Syukur 23.

Baca Juga: Dugaan Serobot Tanah Warga, Kades di Konsel Dilapor ke Polda Sultra

Pj. Kepala Desa Wangkolabu, Masling mengatakan, ditengah cuaca buruk tim evakuasi dan masyarakat sekitar sampai saat ini masih terus melakukan upaya penyisiran diperairan selat Towea – Polewali, Konsel menggunakan speed boat, perahu karet serta perahu kayu (katinting) nelayan.

“Basarnas Kendari dan Polairud Polres Konsel ikut membantu melakukan penyisiran dari selat Polewali, Konsel untuk menemukan korban. Posko juga sudah dibangun disana,” terang Masling yang dihubungi mediakendari.com melalui sambungan telepon genggamnya Kamis, 9 September 2021.

Masling mengaku, peristiwa kecelakaan laut diperairan selat Towea yang melibatkan nelayan sering kali terjadi dan merupakan kali kedua sampai merenggut nyawa.

Olehnya Ia berharap kepada pihak terkait agar segera mendiskusikan permasalahan kecelakaan laut diperairan Muna agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

“Kecelakaan laut sangat meresahkan warga nelayan karena sudah dua kali merenggut nyawa,”tuturnya.

Baca Juga: Peringati HUT ke 20, Partai Demokrat Butur Bagikan Sembako dan Masker

Berdasarkan informasi dihimpun MediaKendari.Com, peristiwa kecelakaan laut diduga terjadi disaat kondisi cuaca buruk angin kencang disertai ombak.

Odas yang saat itu sedang memancing bertabrakan dengan kapal tongkang TB Syukur 23 yang berlayar dari Kolonodale menuju Kabaena, Kabupaten Bombana.

Hingga berita ini diturunkan, tim evakuasi gabungan dari Basarnas Muna dan Kota Kendari serta Polairud Polres Muna dan Polairud Polres Konsel dibantu masyarakat nelayan sekitar masih terus melakukan penyisiran ditengah cuaca buruk hujan yang disertai ombak.

You cannot copy content of this page