NEWS

Setahun Jelang Pilgub Sultra, Isu Perubahan Muncul di Masyarakat

584
×

Setahun Jelang Pilgub Sultra, Isu Perubahan Muncul di Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Tim lembaga survey LSI Denny JA. (Foto: Ist)

Setahun menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) muncul di tengah masyarakat. Hal itu tergambar dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menunjukkan 96,2% masyarakat Sultra ingin perubahan.

“Temuan survei menunjukan bahwa keinginan perubahan warga Sultra sebesar 96,2%. Kami breakdown atau turunkan ke segmen jenis kelamin, hasilnya baik pemilih laki-laki maupun perempuan sama-sama ingin perubahan, di mana pemilih laki-laki sebesar 97,3% yang ingin perubahan dan pemilih perempuan sebesar 95%,” ujar peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman, Rabu (22/3/2023).

Survei digelar sepanjang Maret 2023 dengan responden sebanyak 800 warga pemilih di Sulawesi Tenggara. Metode survei adalah wawancara langsung dengan margin of error survei sebesar plus minus 3,5%.

Isu perubahan juga mencuat di segmen pemilih berdasarkan perbedaan agama. Baik warga Muslim (95,9%) dan non-Muslim (98) sama-sama menginginkan perubahan.

Keinginan perubahan juga terlihat di segmen tingkat pendidikan. Warga di semua tingkat pendidikan ingin ada perubahan, yakni lulusan SD ke bawah (93,2%), tamat SMP (93,9%), tamat SMA/sederajat (98,9%), dan pernah kuliah (98,2%).

“Dari hasil survei itu, LSI melihat setidaknya ada tiga alasan mengapa keinginan masyarakat Sulawesi Tenggara menginginkan perubahan sangat tinggi,” ujar Ikrama.

Pertama, kata dia, masyarakat menilai kehidupan mereka tidak berubah selama sepuluh tahun terakhir. Sebesar 53% publik mengatakan bahwa kehidupan mereka tidak berubah selama lima tahun terakhir dan 2,6% lebih buruk. Hanya sebesar 38,7% publik yang menganggap kehidupan mereka membaik.

Kedua, penilaian publik terhadap sejumlah aspek, khususnya ekonomi, juga masih rendah. Meski 61,5% menilai perekonomia Sultra baik, namun masih ada 34,7% responden yang menilai keadaan ekonomi tidak baik dan 2% buruk.

“Terakhir, kondisi kemiskinan dan pengangguran dinilai masih menjadi masalah utama. Sebanyak 53,8% masyarakat menilai kondisi pengangguran sekarang meningkat jika dibandingkan sebelumnya,” kata dia.

Lantas, siapa calon gubernur yang menjadi pilihan publik di tengah isu perubahan pada satu tahun sebelum pemilihan gubernur? Berikut 5 besar cagub Sultra pilihan publik hasil survei LSI Denny JA:

1. Mantan Pangdam Hassanudin, Mayjen Purn Andi Sumangerukka (17,9%)

2. Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (13,9%)

3. Politisi senior Partai Golkar Ridwan Bae (11%)

4. Mantan anggota DPD, La Ode Ida (10%)

5. Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas (8,2%)

6. Tidak Tahu/Tidak Menjawab (14,7%).

Reporter: Rahmat R.

You cannot copy content of this page