Reporter : Ardilan
Editor : Taya
BAUBAU – Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Aswad ingin agar seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Baubau kedepannya sudah memiliki fasilitas sekolah yang lengkap.
Menurut dia, rencana melengkapi fasilitas sekolah erat kaitannya dengan sistem zonasi yang kembali mulai berlaku pada tahun ajaran akademik 2019/2020.
Aswad menilai, jika setiap SMP di daerah Eks pusat Kesultanan Buton ini punya fasilitas lengkap, maka sistem zonasi yang merupakan kebijakan Pemerintah Pusat itu tak lagi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan yang ada di setiap daerah khususnya di Baubau.
BACA JUGA :
- Update : Kasat Reskrim Polres Konawe akan Kirimkan Pelapor SP2HP Terkait Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen ASN Sekdes
- Bawaslu Konut Umumkan 14 Calon Panwascam Pilkada 2024 yang Lolos Seleksi Tertulis
- UHO Memberikan Dukungan untuk Kemerdakaan Palestina
- Hadiri Halal Bihalal di Keluarga Asaki Raya, Harmin Ramba : Menjadi PJ Bupati Piur untuk Membagun Konawe yang Lebih sejahtera di Kota Padi dan Melanjutan Kepemimpnan KSK
- Dinas Penanaman Modal dan PTSP Baubau Imbau Pelaku Usaha Wajib Miliki Izin PIRT
- BPBD Kendari Bersihkan Saluran Kali Andounohu
“Fasilitas yang saya maksud adalah sarana prasarana seperti gedung sekolah harus diperbaiki, perlengkapan penunjang pendidikannya kita harus tambah. Misalnya komputer, laboratorium yang memadai. Yang lebih penting lagi peningkatan kapasitas sumber daya manusianya,” ucap La Ode Aswad kepada Mediakendari.com di ruang kerjanya, Senin (15/7/2019).
Jika hal itu sudah dilakukan, kata Aswad, nanti tidak akan ada lagi istilah sekolah favorit maupun bukan favorit yang berkembang di kalangan masyarakat secara umumnya.
“Ini kita lakukan dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat supaya tidak ada lagi dibenak masyarakat bahwa ada SMP favorit, ada SMP non favorit. Maka pemerintah daerah harus memberikan dukungan sehingga tiba saatnya nanti semua akan menjadi sekolah favorit baik SMP maupun SD,” pungkas mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau ini. (A)