MUNASULTRA

Soal Sampah Pasar Laino, Pedagang Bandel, DLH Rancang Perda

1017
×

Soal Sampah Pasar Laino, Pedagang Bandel, DLH Rancang Perda

Sebarkan artikel ini
Tampak sampah-sampah yang berserakkan di luar bak penampung. (Foto: Erwino/mediakendari.com) /a

Reporter: Erwino

RAHA – Persoalan semrawutnya sampah di areal Pasar Sentral Laino, Kota Raha, Kabupaten Muna, seakan tak ada habisnya. Meski tiap hari diangkut, sampah tetap saja berserakkan di sepenjang trotoar jalan. Padahal pemerintah setempat telah menyiapkan dua buah bak konteiner sebagai pusat penampung tumpukan sampah. Sayangnya, para pelaku pembuang sampah sembarang itu lebih memilih trotoar sebagai tempat pembuangan sampah yang ideal.

Melihat kondisi ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muna tak dapat berbuat apa-apa selain mengharapkan kesadaran masyarakat. Setiap harinya personil juga sudah bekerja untuk mengangkut tumpukan sampah. Tapi sampah yang berserakan dimana-mana membuat personil kewalahan. Himbauan buang sampah pada tempatnya, tak digubris oleh para pedagang. Makanya, instansi yang dipimpin Shumi Tata ini memilih untuk merancang Perda tentang tata kelola sampah sebagai solusi terbaiknya. Dalam Perda bakal diatur, jika kedapatan membuang sampah sembarangan, maka akan dikenai denda Rp puluhan juta.

“Rancangannya sudah dibuat, tinggal disetor ke bagian hukum Pemda Muna untuk selanjutnya dibahas di Dewan,” ungkap Shumi Tata saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/5).

Sementara itu, guna mengatasi para pelaku yang membuang sampah du sembarang tempat, DLH telah mengusulkan kepada satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) untuk menempatkan beberapa personilnya di areal pasar. Tugasnya agar mengawasi dan menegur jika ada pelaku yang membuang sampah di luar bak penampung.

“Kita juga sudah minta bantuan Pol PP untuk melakukan pengawasan dan penertiban di areal Pasar,” sebutnya.

Mantan Kasat Pol PP muna ini mengharapkan kesadaran para pedagang lebih memperhatikan kebersihan lingkungan pasar dan tidak membuang sampah sembarangan. Karena dengan begitu pengunjung akan lebih nyaman jika datang untuk berbelanja.

“Semua tergantung kesadaran para pedagang, kita tetap bekerja semaksimal mungkin,” tandasnya.(a)

You cannot copy content of this page