NEWS

Sulkarnain Berhasil Dongkrak IPM Kota Kendari Masuk Lima Besar Nasional

376
×

Sulkarnain Berhasil Dongkrak IPM Kota Kendari Masuk Lima Besar Nasional

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir. Foto: La Ato/MEDIAKENDARI.com

 

Reporter: La Ato

KENDARI – Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir berhasil mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kendari pada tahun 2020 sebesar 83,53 persen. Persentase ini jika dibandingkan dengan tahun 2019 (82,86 persen) mengalami kenaikan sebesar 0,67 persen.

Capaian tersebut menjadikan Kota Kendari masuk dalam urutan lima besar IPM tertinggi secara nasional.

Sulkarnain mengaku, capaian ini tidak lepas dari dukungan dan kerja keras semua pihak dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat Kota Kendari menjadi lebih baik.

“Kita patut bersyukur karena berada di angka rata-rata nasional. Angka harapan hidup kita juga mencapai 73,77 tahun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya (73,75 tahun) juga mengalami peningkatan. Itu menjadi bukti bahwa kita berhasil menyejahterakan masyarakat,” kata Sulkarnain, Kamis, 29 April 2021.

Peningkatan harapan hidup masyarakat Kota Kendari, lanjutnya, tidak lepas dari berbagai program yang dihadirkan pemerintah kota, utamanya program-program sosial, seperti perlindungan sosial, program pendidikan, kesehatan, dan program bantuan sosial.

“Dari total APBD Kota Kendari Rp. 1,5 triliun telah diporsikan 29 persen untuk pendidikan dan 10 persen untuk kesehatan. Selain itu, tahun 2020, pemerintah kota telah menyalurkan bantuan sosial berupa paket sembako sekitar 32.941 paket, bantuan langsung uang tunai sekitar 300 ribu kepada 3.639 karyawan dan 3.786 pelaku UKM yang terdampak Covid-19. Juga bantuan permodalan Rp. 1 juta kepada sekitar 500 UKM,” paparnya.

Ia berharap, capaian ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan, sehingga ke depan dapat memberikan hasil optimal bagi daerah, serta capaiannya bisa dirasakan betul masnfaatnya oleh masyarakat.

Selain Kota Kendari, daerah dengan perolehan IPM tertinggi secara nasional adalah Kota Yogya (86 persen), Banda Aceh (85 persen), Jakarta Selatan (85 persen), dan Denpasar (84 persen). (B)

You cannot copy content of this page