REDAKSI
KENDARI – Pemerintah Kabupaten Konawe melalui Dinas Pertanian (Distan) mencatat ada 9033 hektar lahan pertanian di Konawe yang rusak akibat diterjang banjir, yang melanda wilayah itu pada Mei 2019 lalu.
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara menjelaskan, dari jumlah yang didata Distan, sebanyak 7000 hektar telah diverifikasi Kementrian Pertanian (Kementan) dengan tingkat kerusakan terparah sehingga dipriorotaskan untuk mendapatkan bantuan.
“Jika dikonfersikan ada 6000 kepala keluarga dari kalangan petani yang diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah,” kata Gusli Topan Sabara.
BACA JUGA :
- Prestasi Pj Bupati Konawe Diakui Presiden Jokowi dan Mendagri, Kamis 25 April 2024, Harmin Ramba Terima Piagam Penghargaan di Balai Kota Surabaya
- Resmi Daftar di Tiga Partai, Kini Bachrun Labuta Bidik PKS
- Nuryadin Tombili Ajak Kader PAN Konawe Bersatu Menangkan Ardin Sebagai Bupati
- KPU Muna Buka Perekrutan PPK PIlkada 2024, Ini Jadwalnya
- Kantor Pertanahan Konut Turut Serta dalam Peluncuran GSRA, Siap Wujudkan Cita-cita Reformasi Agraria
- Sekda Sultra Terima Kunjungan Rombongan PKDN SESPIMTI Polri Dikreg ke-33
Menurutnya, untuk pendataan bagi calon penerima bantuan ini akan dilakukan Pemerintah Kabupaten, sehingga akan benar-benar tepat sasaran yakni untuk petani yang menjadi korban banjir.
“Bantuannya baik itu bibit, benih termasuk jaminan hidup sebelum sumber ekonomi mereka bangkit kembali sedia kala. Jadi bantuannya diterima langsung petani,” terangnya.
Gusli juga menyebut, kerugian dibidang pertanian mencapai Rp 400 – Rp 500 miliar atas bencana banjir yang melanda wilayah tersebut, yang mengakibatkan petani gagal panen.