Reporter: Hasrun
Editor: La Ode Adnan Irham
RUMBIA – Anggota DPD RI Dapil Sultra, Hj Andi Nirwana Sebbu, mengajak mahasiswa Akademi Komunitas Negeri (AKN) Bombana menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Ajakan itu disampaikan Andi Nirwana saat sosialisasi empat pilar MPR RI yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di Auditorium Kantor Bupati Bombana, Selasa (26/11/2019).
Selain itu di era Revolusi Industri 4.0, kaum milenial harus mampu menggunakan internet dengan baik sebagai alat mengembangkan sumber daya manusia dalam persaingan global.
Baca Juga :
- Kementerian ESDM Tetapkan Wilayah Pertambangan Rakyat Secara Nasional, Sultra Tidak Termasuk
- Dua Siswi Asal Kendari Hendak Dijual ke Kalimantan, “Pecah” Pertama Harga Rp 20 Juta
- Polsek Bondoala Kejar Anak Anggota DPRD Konawe, Diduga Otak Dari Dua Rekannya yang Mencuri di Rumah Warga Desa Tondowatu
- Pertama Kali Tampil di Event Indonesia Fashion Week, Dekranasda Konawe Tampilkan Tiga Motif Tenun Terbaru
- Tenunan Sultra Kembali Tampil di Indonesia Fashion Week
- Masyarakat Desa Lerehoma Gandeng GAKI Sultra Soroti Kinerja Kades yang Diduga Kebal Hukum
“Mau tidak mau, kita harus bisa menggunakan internet,” katanya.
Tak hanya itu, dia juga mengajak kaum milenial menjadi petani moderen. Dulu kata dia, orang tua berpikir lapangan pekerjaan hanyalah PNS. Namun itu salah
“Mindset itu yang mesti dirubah, milenial juga harus bisa menjadi petani yang maju. Tidak punya dana untuk bibit, ajukan ke Pemda. Apabila ada tanah Pemda yang tidak gunakan bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Bombana, H Tafdil menyambut baik sosialisasi empat Pilar MPR. Menurutnya, hal itu penting kerena dapat menambah rasa cinta tanah air.
“Terkait teknologi, memang penting kerena dapat mendekatkan yang jauh,” kata Tafdil
Meski demikian, setiap pengguna internet juga harus mampu memfilter mana informasi baik dan mana informasi yang justru malah dapat memecah persatuan bangsa.
“Kita harus menangkal berita Hoaks dan provokasi,” ujarnya.
Lanjutnya, masyarakat Bombana juga harus mampu melihat perkembangan kebutuhan daerah. Misalnya dengan banyaknya industri dari berbagai sektor di daerah itu.
Ia menyarankan mahasiswa mampu menggunakan dan menguasai bahasa mandarin. Kerena mesin-mesin yang digunakan di beberapa perusahaan di Bombana menggunakan bahasa mandarin.
“Supaya tidak didatangkan lagi tenaga pekerja dari luar. Kecuali keterampilan khusus,” pungkasnya. (B)