KONAWENASIONALSULTRA

Dukung BLUD RS Konawe Mandiri, Pemkab Kutai Kartanegara Berikan Data Layanan dan Akreditasi.

569
×

Dukung BLUD RS Konawe Mandiri, Pemkab Kutai Kartanegara Berikan Data Layanan dan Akreditasi.

Sebarkan artikel ini
Ketua Akreditasi, Ns. Armia Rahayu saat memaparkan kesiapan Layanan Publik dan Akreditasi Blud RSUD Konawe di Hadapan Pemkab Kutai Kartanegara dan Jajaran RSUD A.M Parikesit di Auditorium RSUD. Rabu (23/1/2018)
Ketua Akreditasi, Ns. Armia Rahayu saat memaparkan kesiapan Layanan Publik dan Akreditasi Blud RSUD Konawe di Hadapan Pemkab Kutai Kartanegara dan Jajaran RSUD A.M Parikesit di Auditorium RSUD. Rabu (23/1/2018).

Redaksi

KALTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mendukung penuh langkah Pemda Konawe dalam memandirikan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Konawe. Gagasan kemandirian ini, merupakan salah satu “buah tangan” dalam Studi Banding Tim BLUD Konawe ke RS Aji Muhammad Parikesit.

Dukungan ini sebagaimana disampaikan langsung, Plt Asisten Umum Pemda Kutai Kartanegara H. Heldiansyah. SH, MH., yang mewakili Bupati Kutai Kartanegara untuk menyambut rombongan Tim BLUD Konawe di Auditorium RSUD RS Aji Muhammad Parikesit.

H. Heldiansyah. SH. MH., mengungkapkan, jika dirinya mengapresiasi kunjungan rombongan dari Pemda Konawe ke Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya ke RS Aji Muhammad Parikesit. Menurutnya, Pemda mendukung langkah Pemda Konawe untuk mengejar target akreditasi paripurna.

Dipaparkannya jika Pemda Kutai Kartanegara memiliki tiga rumah sakit umum, yang dibangun untuk menjangkaukan keseluruhan layanan kesehatan ke masyarakat di seluruh Kutai Kartanegara, yang cukup luas.

“Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas sekitar 129 Kilometer Persegi. Jadi RS dibangun ada tiga, satu di pantai, satu induk dan tengah,” jelasnya.

Baca Berita Terkait : RSUD A.M Parikesit Jadi Rujukan BLUD RS Konawe Dalam Maksimalkan Pelayanan

Ia juga memaparkan bahwa Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Kutai, yang dalam sejarahnya memiliki hubungan emosional dengan Pulau Sulawesi.

“Sebab Sultan ke 14, Sultan Idris di Kerajaan Kutai itu menikah dengan perempuan Sulawesi yakni dari Kerajaan Bone,” ujarnya.

Dari perkawinan ini, kata Dian, tercipta akulturasi budaya ini, yang hingga kini masih terjaga. Bahkan sejumlah budaya di Kutai Kartanegara memiliki kesamaan dengan di Bone.

Dikesempatan yang sama Ketua Akreditasi BLUD RS Konawe, N.s Armia Rahayu yang terlihat antusias “menimba ilmu” studi banding ini, mengaku bersyukur bisa hadir untuk menbampah pengetahuan dan pengalaman langsung dari Direktur RS Aji Muhammad Parikesit, dr Martina Yulianti Sp.PD FINASIM, MARS.

Dijelaskannya juga, jika RS Konawe telah sejak 2014 menjadi BLUD, dan rencananya di tahun 2019 ini akan berstatus RS mandiri. “Sejak setahun lalu kami sudah berproses untuk mandiri. Karena kami ingin membuktikan InsyaAllah kami bisa mandiri,” papar N.s Armia Rahayu.

Ia juga menyinggung adanya bantuan dari SMI untuk rehab dan pembangunan sarana pendukung lain di RS Konawe menjadi lebih memadai dan lebih lengkap dari sebelumnya dan diresmikan penggunaanya oleh Menteri Keuangan, Sri Muliyani.

Baca Juga : DPRD Konawe Dukung Pemda Kejar Akreditasi Paripurna Untuk BLUD RSUD

“Dari segi layanan, kami memiliki sejumlah kesamaan program dengan RS Aji Muhammad Parikesit, seperti one day service. Namun perbedaannya layanan di RS Konawe belum memiliki aplikasi seperti di RS Parikesit,” ujarnya.

Olehnya itu, kata N.s Armia Rahayu, pihaknya bersyukur dengan studi banding ini karena dapat mempelajari banyak hal, misalnya aplikasi – apliksi layanan yang ada di RS Aji Muhammad Parikesit.

“Seperti disampaikan tadi, bahwa RS Aji Muhammad Parikesit telah memiliki empat aplikasi layanan, termasuk SIMRS dan One Day Service,” jelas N.s Armia Rahayu.

You cannot copy content of this page