Reporter: Rahmat R
Editor: La Ode Adnan Irham
JAKARTA – Bupati Muna Barat (Mubar) LM Rajiun Tumada mendapatkan dua penghargaan sekaligus dalam sepekan. Hal itu diapresiasi Sekretaris Rajiun Center, Laode Agus Salim.
Keduanya penghargaan itu yakni Penghargaan Indeks Ekonomi dan Kesejahteraan dari Katadata yang diterimanya langsung di Jakarta Theater, Kamis malam (28/11/2019) dan Penganugerahan Dwija Praja Nugraha dari PB PGRI, Sabtu di Stadion Wibawa Mukti (30/11/2019).
Kata Agus, ia bangga pencapaian Bupati Muna Barat itu. Namun sayang, meskipun demikian, LM Rajiun tetap mendapat sorotan negatif dari berbagai kalangan di media sosial.
“Padahal seharusnya kelompok ini juga wajib tunjukkan prestasi agar bisa mendapatkan penghargaan,” terang Alumni FISIP UHO ini.
Ia menyinggung, ada suatu daerah tertua yang kemudian merasa tersaingi dengan daerah baru, maka pastinya pemimpin daerah tertua tersebut tidak memiliki inovasi membangun daerah.
“Mereka yang menyinyir itu menandakan bupatinya kurang inovasi dan masi kaku dalam memimpin sebuah daerah. kalaupun kepala daerah hanya pamer prestasi orang lain, itu sama saja pamer sebua foto kopi dan itu bisa buram,” tukas Agus.
Untuk penghargaan dari Katadata, LM dinilai berhasil mengelola APBD dengan baik serta mampu meningkatkan kesejahteraan di Muna Barat.
“Saya kira ini sangat liar biasa bagi kami DOB Menerima penghargaan ini masuk dalam 6 besar untuk indeks ekonomi dan kesejahteraan,” katanya.
Baca Juga :
- Nuryadin Tombili Ajak Kader PAN Konawe Bersatu Menangkan Ardin Sebagai Bupati
- KPU Muna Buka Perekrutan PPK PIlkada 2024, Ini Jadwalnya
- Kantor Pertanahan Konut Turut Serta dalam Peluncuran GSRA, Siap Wujudkan Cita-cita Reformasi Agraria
- Sekda Sultra Terima Kunjungan Rombongan PKDN SESPIMTI Polri Dikreg ke-33
- BPN Kolut Komitmen Sukseskan Gerakan Sinergi Reformasi Agraria demi Kesejahteraan Masyarakat
- BPN dan Pemkab Muna Barat Komitmen Bantu Kesejahteraan Warga Lewat Reforma Agraria
Sementara untuk penghargaan Dwija Praja Nugraha, Rajiun Tumada dianggap memperhatikan pendidikan di daerah yang dipimpinnya serta meningkatkan kesejahteraan guru honorer di Muna Barat.
“Kami memberikan intensif bagi guru non PNS, bagi pelajar berprestasi baik akademis maupun olahraga kita berikan beasiswa dan pakaian gratis bagi PAUD, SD, SMP, SMA dan Madrasah se Mubar,” terangnya.
“Instensif untuk guru honor di Mubar sekitar Rp 250 ribi perbulan. Itu dari APBD,” sambung Rajiun.
Dua penghargaan ini adalah memiliki tim penilai masing-masing. Keduanya dinilai pada standar dan indikator serta bidangnya. Pemberian penghargaan pula difilter secara nasional sehingga melahirkan siapa yang pantas untuk diberikan penghargaan. (B)