Reporter : Pendi
Editor : Kang Upi
LASUSUA – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Kolaka Utara belum memberikan kepastian terkait keberadaan bibit coklat di Desa Totallang, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara.
Karena belum adanya langkah tindak lanjut atas bibit coklat tersebut, kondisi pun kini nyaris rusak dimanakan usia.
Sekretaris Disbunak Kolut Nasrullah A, SP menjelaskan, bahwa semenjak dilimpahkan dari Dinas Pertanian Kolut, pihaknya belum mengetahui apakah bibit akan disalurkan atau tidak.
“Kami pun belum tahu apakah bibit tersebut mau disalurkan atau tidak dan kapan mau disalurkan,” kata Nasrullah.
Menurutnya, pembibitan di Desa Totallang itu pernah diadendum karena tidak tepat dengan waktu yang telah ditentukan untuk disalurkan ke petani atau ke Calon Petani Calon Lahan (CPCL).
“Tapi walaupun bibit tidak bisa dibagikan namun pemerintah sudah mengantinya dangan mendatangkan bibit yang sama yang sudah sertifikasi yaitu dari Koltim,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Produksi Bidang Perkebunan di Disbunak Kolut, Ikbal, SP menuturkan dari 108 kelompok tani CPCL, tersedia lahan seluas 3.200 Hektar dengan tiap petani memiliki lahan bervariasi mulai 0,5 – 1 Hektar.
Baca Juga:
- Hadiri Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXVIII 2024 di Surabaya, Pj Bupati Konawe: Mari Bersatu Bangkitkan Spirit Pembangunan Daerah
- PT GKP Hadir Dalam Pekan Produk Unggulan Sultra, Pajang Produk UMKM Binaannya
- Pj Gubernur Sultra Hadiri Rakornas Penanggulangan Bencana 2024, Ini Arahan yang Disampaikan Wapres Ma’ruf Amin
- Petugas PPK dan KPPS yang Sakit Saat Pemilu Peroleh Santunan dari KPU baubau
- Masyarakat Pulau Cempedak Minta Solusi Terkait Dampak Ombak Selat Akibat Dilintasi Kapal Cepat
- Dukungan Masyarakat untuk Pj Bupati Harmin Ramba agar Maju Calon Bupati Terus Menggema di Keluaga Barata Ihana
“Sebanyak 4.332 Petani yang tergabung dalam 108 Kelompok Tani yang sudah disalurkan 2.880.000 bibit cokelat walaupun sampai hari ini masih ada beberapa petani yang belum menanam bibit tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya, ada beberapa CPCL yang diganti untuk menerima bibit tersebut pada tahun 2019 ini, dan yang terbanyak di wilayah Kecamatan Ngapa, karena CPCL di tahun 2018 belum siap untuk menebang cokelatnya dan ada juga yang sudah meninggal dunia.
“Jadi otomatis diberikan kepada CPCL yang sudah siap lahannya, kemudian Pemerintah Daerah kembali mencanangkan aksi penanaman bersama dan penebangan serentak bersama Petani di tiap wilayah Kecamatan,” pungkasnya. /B