Reporter: Adhil
Editor: La Ode Adnan Irham
LABUNGKARI – Tim medis dari Puskesmas Wadiabero, memeriksa kesehatan pengungsi korban bentrok yang berujung pembakaran rumah di Desa Wadiabero, Kecamatan GU, Kabupaten Buton Tengah (Buteng).
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, kebanyakan pengungsi menderita hipertensi dengan gejala pusing-pusing, akibat trauma pasca bentrok, Rabu (27/11/2019).
Sejumlah pengungsi mengaku, trauma yang dialami akibat rasa takut akan peristiwa penyerangan yang mengakibatkan puluhan rumah warga dibakar.
Baca Juga :
- Dua Siswi Asal Kendari Hendak Dijual ke Kalimantan, “Pecah” Pertama Harga Rp 20 Juta
- Polsek Bondoala Kejar Anak Anggota DPRD Konawe, Diduga Otak Dari Dua Rekannya yang Mencuri di Rumah Warga Desa Tondowatu
- Pertama Kali Tampil di Event Indonesia Fashion Week, Dekranasda Konawe Tampilkan Tiga Motif Tenun Terbaru
- Tenunan Sultra Kembali Tampil di Indonesia Fashion Week
- Masyarakat Desa Lerehoma Gandeng GAKI Sultra Soroti Kinerja Kades yang Diduga Kebal Hukum
- Jam Pidsus Kejagung Tetapkan HM sebagai Tersangka Dugaan Korupsi Komoditas Timah
Kepala Puskesmas Wadiabero, Yati ketika ditemui, Sabtu (30/11/2019) mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk mengantisipasi gangguan kesehatan yang dialami korban pengungsian.
Pemeriksaan kesehatan tersebut dilakukan di semua lokasi pengungsi yang tersebar di beberapa titik.
“Selain pengungsi, tim medis juga akan lakukan pemeriksaan kesehatan kepada personil TNI Polri yang melakukan pengamanan di lokasi bentrok,” katanya. (B)