Reporter: Mumun
Editor: La Ode Adnan Irham
WANGGUDU – Warga Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sultra, diimbau memanfaatkan pekarangan dan lahan kosong untuk ditanami sayuran maupuj umbi-umbian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra, I Made Guyasa mengatakan, acap kali masyarakat terlena produk-produk yang ada dari luar daerah.
Padahal melihat lahan yang masih kosong, besar peluang dapat menghasilkan sayuran atau umbian yang jika ditanam sendiri diketahui kualitasnya.
“Jangan kita terlena akan produk luar. Produk luar kita tidak tau bahan kimia apa saja atau racun apa saja yang telah mereka semprotkan untuk menambah kesuburan tanaman mereka,” ujarnya.
Hal senada diutarakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Konut, Rudin Sudo, melalui Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekargaman Pangan, Ahmad Sukamto.
Baca Juga :
- Usai Terima Penghargaan dari Jokowi, KSK Klaim Didukung Surya Paloh dan Partai Pemenang Pilpres untuk Maju Cagub Sultra
- Status Kinerja Tinggi, Hanya Kery Satu-satunya Mantan Bupati di Sulawesi yang Turut Raih Penghargaan dari Presiden Jokowi
- BPDAS Sampara Sebut Rehabilitasi Mangrove Paling Banyak di Muna, Jadi Pusat Penanaman Serentak Pertama untuk Wilayah Kabupaten
- Terbukti Berkinerja Tinggi, Pj Bupati Harmin Ramba Raih Penghargaan, Dapat Anggaran Insentif Rp 29 Miliar 2024
- Pemprov Sultra Jamu Kunjungan Panglima Komando Armada II TNI AL
- Mitigasi Perubahan Iklim, Kementerian LHK, BPDAS Sampara dan Pemda Muna Gelar Penanaman Mangrove Serentak
Kata Ahmad, gerakan tanam bertujuan mendukung program ketahanan pangan Pemkab Konut, yang bakal menggelar pelatihan pemanfaatan teknologi tepat guna pada kelompok wanita tani untuk memperkenalkan kegiatan penanaman secara hidroponik, oval krpl dan demplot.
Hal itu juga untuk mendukung masyarakat agar memvariasikan makanan pokok seperti nasi yang sering dikomsumsi masyarakat.
“Misal makanan pangan lokal seperti jagung, ubi, sagu yang diolah menjadi sinonggi dan lain-lain agar dapat memperoleh nutrisi dan sumber gizi yang lebih beragam dan seimbang,” paparnya. (B)