EKONOMI & BISNISKendari

Tamu Hotel Berbintang di Sultra Meningkat, Pengunjung Domestik Mendominasi

521
×

Tamu Hotel Berbintang di Sultra Meningkat, Pengunjung Domestik Mendominasi

Sebarkan artikel ini
Hotel Berbintang
Kamar Hotel Berbintang. Sumber Foto: Internet

Reporter: Ferito Julyadi / Editor: Kang Upi

KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) adanya peningkatan tamu kunjungan ke hotel berbintang di Sultra pada periode Juni – Juli 2020.

Berdasarkan rilis data BPS, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Sultra Juli 2020 naik 23,07 persen atau meningkat 3,84 persen dibandingkan TPK Juni 2020 yang hanya 19,23 persen.

Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti dalam video conference, Selasa 2 September 2020 menjelaskan, untuk data tahunan, TPK tahun sebelumnya lebih tinggi dibanding tahun ini.

“TPK periode Juli 2020 mengalami penurunan sebesar 14,69 persen. Dimana pada Juli 2019, TPK Hotel Berbintang di Sultra sebesar 37,76 persen,” terang Agnes Widiastuti.

Namun, kata Agnes, TPK Sultra di Juli 2020 yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama, merupakan kewajaran mengingat kondisi pandemi saat ini.

“Namun dengan adanya peningkatan bulan ini telah mengindikasikan kegiatan ekonomi kita mengalami pergerakan ke arah yang baik,” terang Agnes.

Sementara itu, tingkat pemakaian tempat tidur (TPTT) hotel berbintang di Juli 2020 tercatat sebesar 24 persen atau naik 3,92 persen dibandingkan Juni 2020 yang hanya 20,08 persen.

“Dari TPK yang alami peningkatan di Juli 2020, ini mengindikasikan bahwa kegiatan ekonomi masyarakat kita mulai alami pergerakan,” ujar Agnes.

Menurutnya, untuk rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik di hotel berbintang di Sultra di periode tersebut adalah 1,46 hari, atau menurun 0,12 persen dibandingkan Juni 2020 yang tercatat 1,58 hari.

“Untuk persentase kunjungan tamu asing dan domestik di hotel berbintang di Sultra pada Juli 2020 tercatat 99,89 persen adalah tamu dalam domestik dan sisanya 0,11 persen adalah tamu asing, atau terjadi pergeseran 0,13 persen,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page