NEWS

Target Bebas PMK 2035, Distanak Provinsi Gencar Lakukan Vaksinasi

709
×

Target Bebas PMK 2035, Distanak Provinsi Gencar Lakukan Vaksinasi

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Sub Koordinator Kesehatan hewan (Keswan), kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet) dan pascapanen Distanak Provinsi Sultra, drh. Sangia Muldjabar, MM (Foto: Nur Anisah)

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM–Virus PMK telah beredar sejak akhir tahun 2022 pada beberapa wilayah di Indonesia. Tahap awal yang dilakukan pihak Distanak provinsi untuk mengetahui laju tersebarnya virus ini adalah melalui deteksi dini.

“Tahun 2022 bulan Desember, kita mengambil sample darah hewan ternak yang akan divaksin untuk dilakukan pemeriksaan” jelas Sub Koordinator Kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan pascapanen, drh. Sangia Muldjabar, MM.

Awal mula hadirnya Virus ini masih menjadi tanda tanya semua pihak, baik pemerintah pusat dan daerah, namun menurut Sangia awal mula hadirnya virus ini di provinsi Jawa Timur dan disusul oleh provinsi Aceh.

Selain itu negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Kamboja, Thailand, China dan India, sudah terjangkit Virus PMK sejak dulu.

Menurut Sangia, proses penularan bisa saja terjadi oleh lingkungan sekitar, tapi tidak terjadi melalui makanan yang dikonsumsi.

“Jadi bisa saja manusia sebagai pembawa virus, mungkin dia ke daerah yang terpapar, tanpa sadar dia sudah membawa virus, kemudiam berkunjung di peternakan orang, dan ia menularkan virus yang ia bawa dari tempat terpapar itu” jelasnya.

Untuk mengatasi hal ini, Distanak Provinsi Sultra, gencar melakukan berbagai upaya. Mulai dari vaksinasi bagi hewan yang sehat, pengobatan bagi hewan yg sakit, biosecurity atau penyemprotan utk lingkungan khususnya di daerah terpapar serta pengetatan lalu lintas ternak.

“Kami pihak provinsi sudah memfasilitasi dengan ekstra, bagaimana selanjutnya utk ditindak lanjuti oleh pihak kabupaten/kota” ujarnya.

Target vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah pusat adalah 70% dari total populasi daerah, sehingga mampu membentuk kekebalan tubuh kelompok hewan.

“Jadi target dosis yang perlu dicapai itu sekitar 550 ribu dosis, namun yang baru terealisasikan sampai hari ini sekitar 44 ribu dosis di 17 kabupaten/kota di Sultra, dan yang lebih menyedihkan Kota Kendari adalah yang paling terendah angka vaksinasi sebesar 0,44% atau hanya 26 dosis selama 3 bulan terakhir” jelas Sangia

Diketahui, target realisasi dosis vaksinasi khusus di kota kendari adalah sebanyak 5.880 dosis selama setahun kedepan, namun sampai bulan Maret ini, Kota Kendari menjadi yang terendah angka realisasi dosis vaksin PMK.

“Jadi kami minta kerja sama pemerintah kota, dalam hal ini Dinas Pertanian, untuk ikut mengaplikasikan dan mengeksekusi seluruh fasilitas yang kami sediakan, agar seluruh daerah yang ada dikota Kendari bisa mengikuti aturan yang berlaku, khususnya untuk realisasi dosis vaksin PMK ini” tutupnya.

Reporter: Nur Anisah

You cannot copy content of this page