KOLAKA

Target Tembus Pasar Ekspor, Produk UKM di Kolaka Akan Dibranding

385
×

Target Tembus Pasar Ekspor, Produk UKM di Kolaka Akan Dibranding

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop-UKM) Kabupaten Kolaka, I Nyoman Suastika

KENDARI – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop-UKM) Kabupaten Kolaka terus mendorong peningkatan pemasaran yang meluas untuk sejumlah produk usaha kecil menengah dan home industry.

Salah satu rencana dalam peningkatan pemasaran, Dinkop-UKM Kolaka akan melakukan branding atau melakukan pengemasan kembali produk UKM tersebut sehingga lebih menarik.

Kepala Dinkop – UKM Kolaka I Nyoman Suastika menjelaskan, branding dilakukan agar produk UKM bisa dipasarkan secara lebih luas, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa menembus pasar ekspor.

“Untuk di Kolaka, seperti makanan ringan, Pure Coconut Oil (PCO) dan lainnya sudah dipasarkan secara luas tapi publikasinya kurang, olehnya itu di tahun 2020 ini kita akan branding untuk lebih meningkatkan pemasarannya,” kata Nyoman Suastika.

Rencana tersebut, kata Nyoman, akan melibatkan sejumlah instansi terkait seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), Dinas Pariwisata dan tentunya Dinkop-UKM sendiri.

“Semua stakeholder yang terkait akan kita libatkan, kami akan segera akan berkoordinasi dengan Asisten II Pemda Kolaka sebagai penanggungjawab program perekonomian,” kata Nyoman.

Nyoman Suastika juga menjelaskan, program branding produk UKM ini seiring dengan rencana program ‘satu kecamatan satu produk’ yang digagas pihaknya dan akan dilaksanakan mulai tahun 2020.

“Kita ada program satu kecamatan satu produk, misalnya di Wolo – Samaturu itu terkenal dengan produk berasnya, beras Kolaka ini belum dikenal padahal sudah dipasarkan hingga ke Wakatobi,” ungkapnya.

Olehnya itu, lanjut Nyoman, dengan dibranding ulang maka produk tersebut diharapkan bisa lebih dikenal di masyarakat, dan tentunya ditergetkan bisa dipasarkan lebih meluas bahkan ekspor.

“Itu juga yang akan dilakukan pada produk bubuk cabai, itu sangat melimpah kalau pas masa panen cabai, jadi harganya rendah, makanya dibranding supaya harganya ikut terangkat,” ujarnya.

Menurutnya, dalam proses pemasaran tersebut pihaknya menggandeng Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sultra, dan tidak hanya mengandalkan instansi pemerintah daerah.

“Sekarang ini kita sedang menjajaki kerjasama dengan Kadin Sultra dan PT Sultra 17 Net. Kita membutuhkan pihak ketiga dengan pola kemitraan untuk meningkatkan pemasaran,” tutupnya.

You cannot copy content of this page