KendariKESEHATAN

Tim Dosen UHO Sosialisasi Pencegahan Covid-19 di Tobimeita

638
Suasana Tim Dosen UHO Sosialisasi Pencegahan Covid-19 di Tobimeita.

Reporter : Supriyadin Tungga

KENDARI – Sejumlah dosen dari Universitas Halu Oleo (UH) melakukan sosialisasi pencegahan pandemi covid-19 di Kelurahan Tobimeita, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Rabu 4 November 2020.

Ketua Tim Dosen UHO, Ramadan Tosepu dalam rilis persnya menjelaskan, sosialisasi merupakan wujud pengabdian masyarakat, yang mengusung tema ‘edukasi kesehatan pencegahan Covid-19’.

Dalam sosialisasinya, Ramadhan Tosepu menjelaskan, bahwa penyakit covid-19 dapat dikendalikan dengan mengurangi risiko penularan, seperti membiasakan mencuci tangan.

“Menghindari kerumunan, dan menjaga jarak. Intinya protocol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah harus benar benar dijaga dan diterapkan dengan ketat,” jelasnya.

Menurutnya, pengendalian wabah untuk mengurangi transmisi perlu dilakukan secara menyeluruh. Populasi yang berisiko hendaknya mendapatkan perhatian yang serius agar mereka tetap terlindungi dari penyebaran coronavirus.

“Tantangan dan dampak dari coronavirus merupakan kekhawatiran yang sangat serius, sehingga berbagai upaya untuk mengendalikan penyakit ini terus dilakukan,” ujarnya.

Dijelaskanya juga, covid-19 merupakan penyakit yang sampai hari ini belum ditemukan obat dan vaksinya. Dan secara umum gejala yang dirasakan akibat covid-19 akan berbeda pada masing-masing individu.

Gejala tersebut bisa berupa ringan, sedang, dan berat. Pada gejala ringan dan sedang dapat melakukan isolasi mandiri dirumah selama 14 hari hingga kembali sehat.

Untuk gejala yang paling umum antara lain demam, batuk kering, Kelelahan. Sedangkan gejala yang sedikit tidak umum: rasa tidak nyaman dan nyeri, nyeri tenggorokan, diare.

“Ada juga konjungtivitis (mata merah), sakit kepala, hilangnya indera perasa atau penciuman, ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki,” jelasnya.

Sementara itu, untuk gejala serius antara lain kesulitan bernapas atau sesak napas, nyeri dada atau rasa tertekan pada dada, hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak.

“Rata-rata gejala akan muncul 5–6 hari setelah seseorang pertama kali terinfeksi virus ini, tetapi bisa juga 14 hari setelah terinfeksi,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version