MUNA BARATNEWS

Tim Gugus Tugas Covid-19 Mubar Tingkatkan Pengawasan Warga Pendatang

304
Juru bicara Gugus tugas covid-19 Mubar, LM Ishar Masiala saat diwawancara di kantor Bupati Mubar, Jum'at, 17 April 2020.(Foto/Jul Awal/mediakendari.com).

Reporter: Jul Awal

LAWORO – Tim gugus tugas covid-19, Kabupaten Muna Barat (Mubar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkatkan pemantauan dan pengawasan pergerakan orang yang masuk wilayah Mubar.

Untuk mengantisipasi warga yang masuk dari perantauan, pihaknya mendirikan posko kewaspadaan covid-19 dan menugaskan tim pemantau di setiap titik perbatasan wilayah Mubar.

Juru bicara (Jubir) tim gugus tugas covid-19 Kabupaten Muna Barat, LM Ishar Masiala mengatakan yang rentan membawa penyakit virus corona adalah pendatang dari luar yang masuk wilayah Mubar.

Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar selalu melaporkan warga atau keluarga yang datang dari luar khususnya dari perantauan daerah terdampak covid-19.

“Seluruh Camat dan Kades sudah ditegaskan agar melaporkan warga pendatang dari daerah endemis covid-19, karena benteng pertahanan kita itu adalah di desa. Kan disetiap desa sudah ada posko, tujuannya itu  memantau warga yang pulang dari perantauan,” ungkapnya di kantor bupati Mubar, Jumat, 17 April 2020.

Untuk menjaga pertahanan dari masuknya covid-19 di Mubar, Kadis Kesehatan Mubar ini menjelaskan, butuh sinergitas semua pihak. Apalagi di wilayah kepulauan itu harus dipantau terus oleh tim gugus tugas covid-19 desa yang siaga.

“Disana ada posko juga petugas khusus dari kesehatan (Puskesmas) dibantu dengan Tripika. Kita optimis tidak ada warga yang tidak terdata disana. Semua terpantau, ” kata Ishar.

Sebelumnya tim gugus covid-19 kabupaten sudah melakukan penegasan kepada pemerintah kecamatan dan pemerintah desa agar melaporkan setiap warga yang masuk di wilayah masing-masing. Hal itu bertujuan agar dipantau perkembangan kesehatannya oleh tim kesehatan dari Puskesmas setempat.

“Jadi warga yang datang dari luar agar dilaporkan dan diisolasi. Jika tidak mau diisolasi maka kita akan ambil tindakan tegas,”singkatnya.

Menurutnya, yang paling berbahaya adalah orang terpapar covid-19 yang datang dari wilayah terdampak, tidak ada gejala atau karier. “Jadi ini yang harus diwaspadai. Kalau yang ada gejala kan ditahu tapi yang karer,?” ungkapnya.

Dikatakannya, untuk Orang Dalam Pantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG) rata-rata berasal dari luar daerah Mubar. Ia merinci, untuk OTG sebanyak 270 orang dari 1187.

“Sementara ODP sebanyak 7 orang dari 52 orang. Dan pasien dalam pemantauan (PDP) saat ini tidak ada. Rata-rata  dari luar daerah dan kebanyakan mahasiswa. Jadi alhamdulillah untuk Mubar mengalami penurunan,” jelasnya.

Terakhir ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat Muna Barat agar senantiasa mematuhi imbauan pemerintah dalam mencegah dan memutus mata rantai covid-19.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version