NEWS

Tina Nur Alam : Ada yang Berbeda dengan Pesona Wisata Sultra

683
×

Tina Nur Alam : Ada yang Berbeda dengan Pesona Wisata Sultra

Sebarkan artikel ini
Tina Nur Alam anggota DPR RI Komisi IX asal Sultra saat diwawancarai oleh awak media. (Foto: Rahmat R)

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Tina Nur Alam membuka secara langsung bimbingan teknis strategi branding wisata dan ekonomi kreatif melalui media digital pada salah satu hotel di Kendari, Senin (27/02/23). Kegiatan ini adalah kerjasama Komisi X dan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Tina Nur Alam dalam acara itu mengatakan, pariwisata dan ekonomi kreatif bukanlah ekonomi biasa.

“Pariwisata dan ekonomi kreatif ini bukan berbicara tentang jual dan beli tetapi memikirkan knowledge, budaya, teknologi dan terus berkelanjutan,” kata Tina.

Tina menilai pesona wisata yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak kalah menariknya dengan wisata daerah lain dan memiliki keunikannya tersendiri.

“Keunikan tersebut berada pada banyaknya gugusan pulau dan pantai sehingga memungkinkan pengunjung untuk memilih spot wisata sesuai keinginannya. Jika ingin menikmati pesona wisata Indonesia yang berbeda dari lainnya, maka cukup berada di Sultra,” terang Tina.

Menurut Politik Partai Nasdem ini, pantai yang indah di Sultra, laut serta terumbu karang yang masih terjaga sangat cocok bagi wisatawan yang gemar diving maupun snorkeling.

“Tidak hanya Wakatobi seperti yang dikenal masyarakat Indonesia, Sultra juga memiliki banyak wisata lainnya seperti di pulau labengki, gua liangkabori di Muna, dan air Terjun Moramo yang bahkan masuk 3 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022,” tutur Tina

” Semua lengkap kalau di Sultra, termasuk kulinernya. Karena di sini 17 kabupaten/kota punya ciri khas masing-masing,” sambung dia.

Tina bilang, Sultra memiliki potensi yang sangat besar di bidang ekonomi kreatif. Sebab, masing-masing daerah baik daratan maupun kepulauan memiliki kekhasan tersendiri termasuk kerajinan dan seni pertunjukan yang diminati wisatawan lokal nusantara maupun manca negara.

“Berdasarkan data laporan perekonomian Sultra yang di publikasi Bank Indonesia (BI) juga menunjukan sejak triwulan I 2022 berhasil mencapai pertumbuhan positif dan diperkirakan mengalami perbaikan pertumbuhan di 2023 seiring dengan peningkatan optimis masyarakat dan dukungan dunia usaha,” sebutnya.

Hal tersebut menunjukan angka optimis itu sudah selayaknya ditetapkan sebagai peluang bagi pariwisata dan ekonomi kreatif di Sultra untuk bangkit dan berbenah dengan semua ekosistem yang adaptif terhadap tuntutan informasi dan teknologi.

Istri mantan Gubernur Sultra itu berharap adanya kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan Kemenparekraf untuk membangun kolaborasi dan sinergitas dalam mendorong percepatan serta penguatan ekosistem branding dan digital pada sektor pariwisata dan ekonomi di Sultra. Sehingga pemasukan daerah di sektor pariwisata bisa terus meningkat

Sementara itu, Dadang Jatnika Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I
Area I (Asia Tenggara) Kemenparekraf RI, mengatakan, untuk menggerakkan pariwisata dan ekonomi kreatif butuh dukungan dan kerjasama yang berkesinambungan antara pemerintah pusat, daerah dan yang berkepentingan.

“Brand wonderful Indonesia selalu dilakukan untuk promosi di berbagai media baik online maupun offline,” jelasnya.

Menurut dia, Covid menjadi penyebab lambatnya pemasaran sehingga mempengaruhi cara promosi.

“Kita harus mampu penggunaan teknologi agar bisa melakukan strategi dalam mempromosikan pariwisata
Kita harus memanfaatkan media digital,” jelasnya.

Reporter : Rahmat R.

You cannot copy content of this page