NEWS

Tina Nur Alam Bersama Kemenparekraf RI Genjot Pembangunan Desa Wisata

579
×

Tina Nur Alam Bersama Kemenparekraf RI Genjot Pembangunan Desa Wisata

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Forum Penguatan Jejaring Tata Kelola Destinasi Wisata di Kota Kendari. (Foto: Rahmat R.)

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Anggota Komisi X DPR RI Dapil Sulawesi Tenggara (Sultra), Tina Nur Alam menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menggelar Forum Penguatan Jejaring Tata Kelola Destinasi Wisata di Kota Kendari, Sabtu (13/05/23).

Tina Nur Alam mengatakan, dari 17 kabupaten/kota di Sultra semua memiliki ciri khas wisata dan kulinernya tersendiri.

Menurutnya, desa wisata saat ini menjadi paling diminiti oleh pelancong.

“Jadi dengan tata kelola jejaring yang baik akan menjadi solusi lapangan kerja dan membantu pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan desa wisata ini,” ungkap Tina.

“Pemberdayaan masyarakat juga sangat dibutuhkan agar teta kelola pariwisata bisa berjalan dengan baik,” terangnya.

Menurut Politisi Partai NasDem ini, peran masyarakat lokal memang sangat penting dalam kepariwisataan ini terutama desa wisata. Kolaborasi pemerintah pusat, daerah dan masyarakat itu juga tidak bisa dipisahkan karena memiliki manfaat yang besar.

“Pemerintah hadir dengan anggarannya dan masyarakat sebagai pemilik kebudayaan sehingga ini harus terkoneksi dengan baik,” tandasnya.

Sementara itu, Nyoman Wija, Ketua Tim Kerja Wilayah I Kemenparekraf RI mengatakan, kegiatan ini kolaborasi Antara Kemenparekraf dengan Komisi X dan Pemprov Sultra.

Kegiatan ini bertujuan agar peserta mengelola dan mengembangkan potensi wisata di Sultra khususnya Kendari.

“Bahwa destinasi dapat dikelola dengan baik dan partisipasi dari berbagai pihak
Sehingga mempu meningkatkan orientasi destinasi wisata. Kita harus beradaptasi dan berkolaborasi karena ini bisa membuka lapangan kerja baru,” ungkap dia.

Sementara itu, Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sultra, H. Belli mengatakan, di Sultra tercatat 269 desa dari 2 ribu lebih desa di 17 kabupaten dan kota.

Sehingga dapat disimpulkan 10 persen desa di Sultra ditetapkan sebagai desa wisata.

” Pada 2021 tercatat perjalanan wisatawan rata-rata adalah ke desa wisata di Sultra yang artinya bahwa Sultra selalu menjadi magnet bagi para wisatawan,” singkat Belli.

Reporter: Rahmat R.

You cannot copy content of this page