WAKATOBI

Tinjau Pasar dan Toko, Kapolsek dan Sekcam Tomia Timur Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga Beras

552
(Dari kiri) Ipda. Awaluddin, SH Kapolsek Tomia Timur, Sudin pedagang, La Kamarudin Sekcam Tomia Timur, Bripka. La Ode Syawaludin Kanit Profos Tomia Timur.

Reporter : Asrul Hamdi / Editor : Kang Upi

WAKATOBI – Pemerintah Kecamatan Tomia Timur bersama Kapolsek Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi meninjau Pasar Sentral Usuku dan serta beberapa toko Sembako di wilayah Tomia Timur.

Peninjauan ini dilakukan sebagai tindaklanjuti atas beredarnya informasi telah terjadi lonjakan harga beras hingga mencapai Rp 1 juta per karungnya di Pulau Tomia.

Informasi tersebut sebagaimana diungkapkan politisi Golkar dapil Tomia, Muhammad Ali saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Pemda Wakatobi, Kamis, 26 Maret 2020 lalu.

Terkait hal itu, Kapolsek Tomia Timur IPDA. Awalauddin, SH menegaskan, berdasarkan peninjauan Pasar Sentral Usuku dan sejumlah toko Sembako, tidak ditemukan lonjakan harga Beras hingga Rp 850 ribu sampai Rp 1 juta.

“Hasil tinjauan kami di Pasar Usuku dan beberapa toko, tidak menemukan seperti harga yang dinyatakan anggota DPRD tersebut. Bahwa harga beras di Pulau Tomia khususnya di wilayah tugas kami Tomia Timur naik tinggi, itu tidak benar,” kata IPDA. Awalauddin, SH, Jum’at 27 Maret 2020.

Untuk itu, Ia meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik serta tidak terprovokasi adanya berita dan informasi hoaks yang menyebar di masyarakat maupun media sosial.

“Tetap jaga kesehatan dan jangan panik dengan adanya isu kenaikan harga Sembako khususnya beras. Ini kita masih menghadapi pencegahan Corona (Covid-19),” ujar IPDA. Awalauddin, SH.

Hal senada juga dikatakan, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Tomia Timur, La Kamarudin, bahwa dari hasil pengecekan harga yang dilakukan di pasar Usuku dan sejumlah toko, diketahui jika harga Sembako masih normal khususnya beras.

“Kami turun langsung ke pasar dan toko-toko sembako, mencek langsung. Tidak ada kenaikan harga, khususnya beras. Jadi kalau ada yang menyebarkan isu bahwa harga beras di Tomia naik sampai Rp 1 juta, itu hoax,” tegasnya.

Kamarudin juga meminta masyarakat untuk menganalisa kabar apapun yang beredar baik secara langsung maupun di media sosial. Disituasi negara masih dalam pencegahan penyebaran Corona.

“Atas nama Pemerintah Kecamatan Tomia Timur, saya menghimbau masyakat untuk tidak percaya dengan isu yang merugikan. Saya harap dianalisa dulu baik-baik jangan langsung diterima, seperti kabar harus makan telur. Itu tidak benar,” ujarnya.

Terkait isu kenaikan harga beras, Sudin, salah seorang pedagang sembako di Kelurahan Tongano Timur menuturkan, dirinya mengetahui informasi tersebut melalui berita dari salah satu media online yang tersebar di sosial media.

“Saya buka internet, tiba-tiba lihat berita itu. Loh… kenapa bisa bengini, kita juga belanja di Baubau normal-normal saja. Jadi kita jual juga harga normal. Kami jual Rp 530 ribu dan yang paling tinggi Rp 550 ribu yang 50 kilo itu sudah yang kualitas bagus. Dengan adanya Corona ini, stok kami juga kami tambah. Mengantisipasi adanya permintaan konsumen yang lebih dari biasanya,” ungkapnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version