NEWS

Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia di Kendari Masih Terkendala, Camat dan Lurah Diminta Proaktif

230
×

Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia di Kendari Masih Terkendala, Camat dan Lurah Diminta Proaktif

Sebarkan artikel ini
Kadis Kesehatan Kota Kendari, Drg. Rahminingrum. (Foto/Humas Pemkot)

 

 

Reporter: La Ato

KENDARI – Sampai saat ini program vaksinasi terhadap lanjut usia (lansia) di Kota Kendari masih memiliki kendala.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg. Rahminingrum mengatakan, capaian vaksinasi terhadap lansia saat ini baru 2.700 orang.

“Target kita 18 ribu lebih, dan kita masih punya stok vaksin untuk lansia sebanyak 7 ribu lebih. Kalau 7 ribu lebih ini bisa dihabiskan, artinya paling tidak 50 persen dari orang tua kita itu terbentuk kekebalannya,” kata Rahminingrum saat mengikuti rapat koordinasi percepatan vaksinasi lansia yang diadakan di rujab Wali Kota Kendari, Senin, 12 April 2021.

Ia mengungkapkan, selama tiga minggu membuka pelayanan vaksinasi lansia di Taman Kota Kendari, hasil yang diperoleh masih jauh dari harapan.

“Pernah dalam satu hari, kami betul-betul tidak mendapatkan satu pun lansia yang tervaksinasi. Dan biasa kami hanya membuka satu vial. Artinya 10 dosis atau di bawahnya,” beber Rahminingrum.

Untuk program vaksinasi tahap pertama minggu ini, ia mengatakan, dihentikan sementara. Hal ini dikhawatirkan suntikan kedua nanti akan bertepatan dengan perayaan lebaran Idul Fitri.

“Rencananya akan dilanjutkan kembali pada pekan depan,” ucap Rahminingrum.

Untuk memaksimalkan program vaksinasi lansia ini, ia meminta kepada semua pihak agar mengumpulkan dan mendata semua lansia di wilayah kerja masing-masing.

“Setelah kita melakukan pendataan, Senin berikutnya kita hadirkan semaksimal mungkin untuk mengikuti vaksinasi, tentunya dengan difasilitasi RT/RW, lurah, camat, babinsa, dan lain-lain,” pintanya.

Sementara itu, untuk mendukung dan mempercepat proses vaksinasi terhadap lansia, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir meminta kepada para camat dan lurah agar mendata para lansia yang akan divaksin.

“Setelah didapatkan data valid, lakukan penguatan dan jika mereka sudah mau divaksin bisa difasilitasi ke puskesmas untuk divaksin,” kata Sulkarnain. (B)

You cannot copy content of this page