Reporter : Safrudin Darma
Editor : Wiwid Abid Abadi
BURANGA – Budaya Kulisusu, merupakan bagian dari salah satu kekayaan budaya di Indonesia. Sama dengan budaya lainnya, Budaya Kulisusu wajib dilestarikan, sebab budaya dapat membentuk karakter masyarakat, menjaga sikap, tingkah laku dan tutur kata.
Tak hanya itu, budaya merupakan identitas seuatu daerah, yang bisa membuat daerah itu dikenal luas. Demikian sambutan Bupati Buton Utara (Buton), Abu Hasan, saat meresmikan perayaan acara puncak Kabengka 40 anak kurang mampu di lapangan Raja Jin Kulisusu, Rabu (14/8/2019).
Abu Hasan menambahkan, dirinya sebagai Bupati terus mendorong jajaranya untuk berinofasi, mengajak seluru pihak, termasuk lembaga adat dan tokoh agama, untuk melestarikan Budaya Buton Utara, yang didalamnya penuh dengan nilai-nilai, baik itu nilai sosiologis, antropologis ataupun nilai spritual.
BACA JUGA :
- Apresiasi PKK Konawe Selenggarakan Jambore PKK, Ketua PKK Sultra : Kita Siapkan Satu Program Unggulan untuk 2024
- Orasi Budaya Pj Gubernur Sultra: Hukum Progresif, Data Budaya Pancana dan Kesejahteraan Rakyat
- Wakili Pj Gubernur, Sekda Sultra Resmi Buka Jambore PKK Tingkat Provinsi, Pj Bupati Konawe Bersyukur Atas Pelaksanaan Pertamakali di Kota Padi
- Pawai Parade Nusantara Jambore PKK Tingkat Provinsi 52 Tahun di Konawe, Bawa Pesan Persatuan
- Kasambu-sambu, Tradisi Masyarakat Kolese yang Diharapkan Jadi Perekat Keluarga Mempersatukan Bangsa
- Ketua Dekranasda Konawe Trinop Tijasari Peragakan Pakaian Motif Pinetoto’ono di Ajang Tenun Sultra 2023
Abu Hasan bilang, ia memerintah Dinas Pariwisata untuk melaksanakan atraksi budaya selama 12 kali dalam setahun. “Kegitan tersebut menjadi bentuk upaya terus melestarikan nilai-nilai budaya, agar setiap generasi sampai dimasa-masa mendatang, tidak meninggalkan budayanya dan tidak digerus oleh budaya asing yang bertentangan dengan nilai budaya dan spritual,” jelasnya.
Kata Abu Hasan, jika budaya dan ekatifan lokal terputus pada satu generasi, maka akan berdampak buruh bagi daerah.
“Kalau nilai-nilai budaya dan spritual terputus pada satu generasi, dan tidak berkesinambungan, maka saya memastikan bahwa terlalu mahal konsekwensi negatif yang muncul ditengah masyarakat,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga memperkenalkan kekayaan yang dimiliki daerahnya. “Butur cukup kaya dengan destinasi wisata, punya manggrov yang terluas di Sultra, punya danau, air panas, air terjun. Untuk itu saya mengundang berbagai pihak untuk berinfestasi di Butur,” jelasnya.
“Bukan hanya pertanian organik yang dapat mengangkat nama baik daerah, melalui budaya, wisata alam dan kekayaan kuliner, juga bisa mengangkat perekonomian dan mengharumkan nama baik Buton Utara di tingkat nasional maupun manca negara,” tutupnya. (B)