Reporter : Kardin
Editor : Taya
LANGARA – Persoalan pertambangan di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) rupanya belum juga surut. Baru-baru ini, tim monitoring utusan Gubernur Sultra melaksanakan dialog bersama PT Gema Kreasi Perdana (GKP) serta masyakat di Roko-Roko Raya Kecamatan Wawonii Tenggara.
Kedatangan tim monitoring ini sendiri bertujuan untuk mengevaluasi terkait keberadaan PT GKP serta mengambil data tingkat penerimaan masyarakat terhadap perusahaan tambang nikel tersebut.
Menanggapi pertemuan itu, Wakil Ketua DPRD Konkep, Jaswan mengingatkan, kejadian banjir yang terjadi di beberapa daerah di Sultra belakangan ini akibat dari aktivitas pertambangan.
Olehnya itu, ia berharap agar pertambangan nikel di Pulau Kelapa Wawonii tidak diberikan ruang untuk melakukan aktivitas eksploitasi.
BACA JUGA :
- Perkosa Anak di Bawah Umur, Dua Pemuda di Konkep Terancam Penjara 20 Tahun
- Perangkat Desa Lamoluo Tiga Bulan Tidak Gajian, BPMD Konkep Bakal Lakukan Penelusuran
- Beasiswa Wawonii Cerdas Belum Diterima Semua Mahasiswa, Begini Penjelasan Kadis Pendidikan Konkep
- DLH Konkep Belum Bayarkan Dua Bulan Gaji Puluhan Pegawainya
- SMP 1 Wawonii Barat Tetap Lakukan Belajar Tatap Muka
- Masyarakat Konkep Dihebohkan Penemuan Ikan Duyung
“Tidak menutup kemungkinan banjir itu juga akan menimpa daerah yang kita cintai Wawonii ketika tambang itu beroperasi,” ujar Jaswan saat dihubungi via seluler, Jumat (21/6/2019).
Jaswan juga meminta kepada Bupati Konkep, Amrullah agar tegas dalam mengambil sikap. Karena menurutnya, meski wewenang izin tambang tersebut berada di ranah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, namun sikap tegas dari Bupati sebagai orang nomor satu di daerah harus terlihat.
“Walau izin itu adanya di Pemprov tapi Bupati Konkep juga harus ada sikap tegas,” pungkasnya. (A)