DaerahHEADLINE NEWSNEWSWAKATOBI

Warga Binongko Dihebohkan Dua Bule Berenang di Mata Air Sakral

775
×

Warga Binongko Dihebohkan Dua Bule Berenang di Mata Air Sakral

Sebarkan artikel ini

Reporter: Asrul Hamdi / Editor: La Ode Adnan Irham

WAKATOBI – Warga Desa Makoro, Kecamatan Binongko, Kabupaten Wakatobi dihebohkan dua wisatawan asing, Robin dan Jeremi asal Perancis yang menyelam di mata air Topa Mohiwe, tempat yang biasa digunakan masyarakat untuk air minum dan memasak.

Padahal masyarakat setempat sangat mensakralkan mata air yang sudah ratusan tahun digunakan itu. Jangankan menyelam ke dalam mata air, masuk ke areal tempat pun warga wajib buka alas kaki. Selain itu, hingga kini warga tak berani pasang pipa untuk menyedot air menggunakan mesin.

“Karena sumber air tersebut merupakan sumber kehidupan yang paling dijaga,” tutur
Surdin, Mantan Kepala Desa Makoro.

Kata dia, warga tengah mencari tahu siapa yang mengizinkan wisatawan asing tersebut menyelam di tempat itu. Kata dia warga makin dibuat takut dengan wabah Virus Corona, hingga tak lagi berani mengambil air pasca dua bule menyelam di tempat itu.

“Tinggalnya di rumah Sekcam. Kami sudah konfirmasi Pak Pelaksana (Kades) dengan adanya laporan bahwa pemerintah setempatlah yang memberi izin. Namum Pak Pelaksana tidak tahu menahu tentang itu, katanya Pak Sekcam (kasi izin),” lanjutnya.

Sumber Air Topa Mohiwe oleh masyarakat setempat diyakini pula dapat menyembuhkan penyakit.

“Zaman saya, air itu kami jaga, ledengpun kami tidak berani. Kami tidak maukan biar pasang pipa. Berani betul pergi mandi didalamnya,” kesalnya.

Masyarakat hingga kini masih menunggu kedatangan Sekcam Binongko yang diduga memberi izin dua wisatawan tersebut masuk Binongko hingga Diving. Harusnya, kata Surdin, Sekcam idealnya minta izin terlebih dahulu ke perangkat desa.

“Makanya masyarakat menunggu kedatangan beliau (Sekcam,red). Intinya adalah, maunya masyarakat itu pemerintah setempat dalam hal ini Pak Sekcam mau apapun dan bagaimanapun harus izin di masyarakat melalui Pemeritah desa, BPD dan diberitahukan kepada masyarakat sebelum mereka melangkah karena itu juga hak masyarakat,” tuturnya.

Adanya isu Virus Corona, Puskesmas diminta memeriksa air tersebut. Apalagi satu-satunya kebutuhan air di desa dan sekitarnya hanya di tempat itu. (A)

You cannot copy content of this page