WANGGUDU – Belum adanya kepastian waktu penyelenggaraan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak digelar, di Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) membuat puluhan warga yang terbagung dalam Forum Pemuda Konut mempertanyakan kejelasan Pilkades tersebut ke Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Daerah setempat.
Selain meminta percepatan Pilkades, warga juga meminta pihak Pemerintah untuk sengera menuntaskan masalah PT. Sultra Prima Lestari (SPL) yang diduga melakukan mencemarkan lingkungan karena dengan sengaja membuang limbah perusahaan ke Sungai Lasolo. Selain itu, janji bagi hasil perkebunan yang tertuang dalam MoU tidak dilakukan, dengan pihak PT. SPL berganti menejemen.
“Kami harapkan pihak pemerintah baik DPRD maupun pemerintah setempat untuk menindaklanjuti masalah PT.SPL dan masalah pemilihan Kepala Desa yang belum ada titik terangnya sampai saat ini,” teriak Kordinator Lapangan, Yayat Hidayat dalam orasinya, Rabu (4/10/2018) kemarin.
Namun sayangnya tuntutan massa tidak disahuti anggota legislatif, karena saat itu tidak ada seorangpun anggota DPRD yang hadir, meskipun massa telah membakar ban di depan kantor wakil rakyat itu. Karena merasa diabikan DPRD, massa lalu ke kantor Bupati untuk meminta kejelasan.
Wakil Bupati Konut, H.Rauf yang menemui massa mengatakan, pihaknya bersama DPRD telah menindaklanjuti permasalahan PT.SPL, dengan melakukan koordinasi kepada pihak perusahaan, dan dalam waktu dekat permasalahan ini segera diselesaikan.
“Dan untuk permasalahan pemilihan Kepala desa, saya belum bisa menjawabnya sebab kami harus berkoordinasi dulu dengan pihak yang terkait dalam hal ini BPMD, apakah semua persyaratan sudah siap termasuk anggaran, jadi saya harapan tolong bersabar yang jelas Pilkades tetap akan dilaksanakan,” tuturnya.(b)
Reporter: Ajis
