BREAKING NEWSPROV SULTRA

13 Hal yang Menjadi Hasil Rakor Pengamanan Pasokan Jelang Ramadan dan Idul Fitri oleh Pemprov Sultra

705
×

13 Hal yang Menjadi Hasil Rakor Pengamanan Pasokan Jelang Ramadan dan Idul Fitri oleh Pemprov Sultra

Sebarkan artikel ini

KENDARI, Mediakendari.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Sultra terkait pengamanan pasokan dan harga jelang bulan ramadan atau puasa dan Idul Fitri 2024 di ruang Pola Kantor Gubernur Sultra, Jumat 08 Maret 2024.

Andap menyebut, 13 hal yang menjadi hasil rakor tersebut yakni laksanakan gerakan pangan murah untuk semua daerah, koordinasi dengan TPID dalam rangka kendalikan inflasi, pantau harga beras ( induk, tradisional dan ritel modern) dan  harga beras PHP tidak boleh lebih dari Het, jaga kondusifitas sehingga terjaga dengan baik (dinamika politik) akan menjadi rawan ketika harga naik dan  barang langka.

“Jaga pasokan bahan pokok penting,  canangkan gerakan menanam tanaman komoditi penyumbang inflasi seperti cabai, sawi hijau tomat, laksanakan operasi pasar murah dengan dinas terkait, sidak ke pasar dan distributor serta himbau agar tidak menahan barang, koordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, realisasikan BTT untuk dukung pengendalian inflasi, berikan bantuan transportasi dengan gunakan anggaran dari APBD, bupati atau wali kota laksanakan gerakan percepatan olah tanam dan tanam (Gertam) agar indeks pertanaman naik dan setelah panen raya agar dapat melakukan pengamanan pasokan pangan untuk bulan-bulan sulit,” ungkapnya.

Andap juga memberikan atensi agar menjelang puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah / 2024 Masehi supaya memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga bahan pokok, Wasdal stabilitas Keamanan dan ketertiban selama puasa Ramadan dan Idul Fitri berjalan aman, nyaman, tertib dan lancar utamanya pada simpul-simpul transportasi seperti bandara terminal, pelabuhan dan jalan Raya.

“Sinergi antar Forkopimda  dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi gangguan Trantibum Linmas dan potensi bencana dan pemantauan situasi lapangan dan silaturahim dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama,” ujarnya.

Sementara itu, Kadis Ketapang Sultra, bahwa penyumbang utama inflasi Februari 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,14 persen dan Komoditas yang perlu diwaspadai terjadi inflasi di bulan Ramadhan dan Idul Fitri yakni angkutan udara, daging ayam, telur ayam, daging sapi.

Adapun langkah-langkah kongkrit yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dalam rangka menjaga stabilisasi harga pangan dan pengendalian inflasi yakni melakukan gerakan pangan murah di 17 Kab/Kota sebanyak 62 kali, melakukan kerjasama  antar daerah, pemantauan harga dan sidak pasar serta sidak distributor, memperbanyak kios-kios dipasar dan rumah pangan kita, menyalurkan CPP 10 kg/Blm/KPM sebanyak 219.428 KPM selama 6 bulan di seluruh Pemprov Sultra dan melaksanakan Rakor satgas ketahanan pangan.

Kadis Tanaman Pangan dan Peternakan menyebut berdasarkan data target produksi beras di Provinsi Sulawesi Tenggara selama Januari -April 2024 yaitu berturut-turut adalah 17,368 Ton dan 42,523 Ton.

Upaya peningkatan produksi padi dan jagung tahun 2024 yakni Pertama bantuan benih padi seluas 21.000 Ha, Kedua bantuan benih jagung seluas 12.000 Ha, Ketiga bantuan bibit jagung sebanyak 2,050 kg yang bersumber dari APBD dan Keempat dukungan SDM seperti PPL dan POPT untuk mengawal upaya peningkatan produksi.

Kadis Perhubungan Sultra menyampaikan bahwa ada 5 aspek yang perlu diperhatikan untuk penjagaan pengamanan distribusi barang dan penumpang pada persiapan puasa dan IdulFitri tahun 2024 yakni Pertama persediaan bahan pokok, Kedua persediaan BBM, Ketiga persediaan listrik, Keempat transportasi dan keamanan dan Kelima penyelenggaraan proses yang ketat di simpul transformasi.

You cannot copy content of this page