Reporter : Ardilan
Editor : La Ode Adnan Irham
BAUBAU – 17 pengungsi konflik Wamena, Papua tiba di Pelabuhan Murhum Kota Baubau, Sabtu dini hari pukul 00.30 WITA (5/10/2019). Mereka yang tiba menggunakan kapal milik PT Pelni, KM Ciremai itu langsung dijemput dan dibawa ke rumah jabatan Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse.
La Ode Ahmad Monianse kepada awak media mengatakan, Pemkot Baubau mendapat informasi awal kedatangan pengungsi dari Wamena, dari wartawan. Sehingga Pemkot langsung melakukan persiapan penjemputan. Jumlah pengungsi Wamena yang diterima sebanyak 17 orang. Delapan asal Kota Baubau dan sembilan asal Muna.
Monianse menyebut, informasi yang ia terima, masih akan ada lagi pengungsi Wamena yang akan datang ke Kota Baubau di kapal tujuan berikutnya. Pemkot Baubau akan membentuk tim satuan tugas (Satgas) menyambut kedatangan pengungsi lanjutan.
“Berdasarkan info dari teman-teman Wamena, jumlahnya agak besar pada kapal berikutnya. Kita siapkan juga penyambutan,” ujarnya.
Kendati para pengungsi Wamena langsung dipulangkan ke kediaman keluarga masing-masing, Politisi PDIP ini menegaskan, tetap akan memantau kondisi para pengungsi dari sisi kesehatan dan lainnya.
BACA JUGA :
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
Salah satu pengungsi, Aldrus membenarkan perihal informasi kedatangan pengungsi lanjutan dari Wamena ke Kota Baubau. Ada ratusan pengungsi lagi yang akan menuju Kota Baubau menggunakan KM Dobobsolo.
Aldrus menceritakan, saat meninggalkan Wamena menuju Baubau, kondisi Wamena sudah kondusif. Namun, dia tak menjamin berapa lama situasi bertahan.
“Alhamdulillah rumah di sana aman, cuma di pinggir-pinggir saja yang hancur. Saya ada rencana balik di sana. Cuma sedikit barang-barang yang sempat diselamatkan,” terangnya.
Aldrus menuturkan, saat mulai terjadinya kerusuhan, dia bersama rekan-rekan di lingkungan tempat tinggalnya di Wamena mengambil langkah menyelamatkan anak dan istri masing-masing terlebih dahulu. Setelah itu, berjaga mengamankan komplek agar tidak dibakar masa yang rusuh.
“Alhamdulillah tidak ada korban dari kami dan pas kejadian itu langsung dijemput pemerintah disana,” pungkasnya. (A)