HEADLINE NEWSKendariMETRO KOTA

Desember 2018, Deflasi Kota Kendari Terendah se-Indonesia

488
×

Desember 2018, Deflasi Kota Kendari Terendah se-Indonesia

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Deflasi Kota Kendari
Ilustrasi Deflasi Kota Kendari

Reporter : Ruslan
Editor : Def

KENDARI – Memasuki penghubung tahun 2018, Kota Kendari tercatat mengalami deflasi sebesar 0,09 persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), catatan deflasi periode Desember 2018 ini terendah se Indonesia.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Mohammad Edy Mahmud memaparkan, dari 82 kota yang didata, deflasi terdalam terjadi di Kota Sorong sebesar 0,15 persen. Dan terendah terjadi di Kota Kendari.

Berdasarkan perbandingan daerah di Pulau Sulawesi, hanya Kota Kendari yang mengalami deflasi. Sedangkan lainnya inflasi.

“Jadi Kota Baubau yang mengalami inflasi tertinggi di Pulau Sulawesi, sebesar 1, 61 persen” kata Edy dalam rilis data statistik di Aula Kantor BPS Sultra, Rabu (02/01/2019).

Untuk inflasi tertinggi nasional terjadi di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2,09 persen. Inflasi terendah terjadi di Banda Aceh sebesar 0,02 persen.

Untuk data tahun ke tahun, BPS Sultra merilis catatan inflasi Kota Kendari sebesar 2,55 persen. Sedangkan Kota Baubau sebesar 2,03 persen.

Sementara itu, untuk komponen pembentuk deflasi di Kota Kendari pada Desember 2018 yaitu bahan makanan 1,53 persen dan makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,02 persen.

“Komoditi yang berperan dalam mendorong deflasi pada Desember adalah ikan layang, ikan cakalang, ikan kembung, ikan rambe, beras, ikan tembang, ikan ekor kuning, ikan bandeng, ikan bawal, dan kacang panjang,” ujar Edy.

Meski tercatat deflasi, namun demikian sejumlah komponen mengalami kenaikan harga sehingga mempengaruhi terjadinya inflasi khususnya di bidang perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,04 persen; sandang 0,18 persen; kesehatan 0,23 persen; pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,00 persen; serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,26 persen.

“Komoditi yang mengalami inflasi yaitu angkutan udara, cabai rawit, tomat, bawang merah, daging ayam ras, kangkung, telur ayam ras, terong panjang, minyak goreng, dan pakaian bayi,” pungkasnya. (a)


You cannot copy content of this page