Reporter : Syaud Al Faisal
Editor: La Ode Adnan Irham
LABUNGKARI – Lelang sembilan Jabatan Pimpinan Tinggi Pertama (JPTP) pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Buton Tengah (Buteng), ada 4 pelamar berasal dari luar Buteng. Hingga saat ini sudah 43 terdiri dari 40 struktural dan 3 fungsional.
Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buteng, Samrin Saerani mengatakan, pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama eselon II yang lowong, memang dibuka seluas-luasnya bagi mereka yang memenuhi syarat.
4 pendaftar dari luar Buteng yakni Laode Muhamad Hikmah Poto, SH., Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Buton Selatan daftar sebagai Kepala Inspektorat. Drs. Mustafa, M.Pd., Kepala SMA Muhamadia 2 Baubau mendaftar sebagai kepala Inspektorat. Asmudin, S.Pd., M.Pd., rektor mendatar sebagai Kepala Dinas Kesehatan. Terakhir Drs. Zainuddin Staf Badan Keuangan Kabupaten Buton Selatan mendaftar sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.
“Siapapun dia, selagi memenuhi syarat silahkan daftarkan diri. Lelang ini, bukan hanya di peruntuhkan untuk ASN Buteng tapi untuk juga pegawai ASN lingkup Sultra,” katanya.
Dilanjutkan, walaupun saat ini sudah kecukupan pendaftar, pihaknya tetap melanjutkan hingga tanggal 1 November 2019. Tanggal 1 November akan diumumkan siapa yang akan lolos tahap adminstrasi, setelah itu ke tahap selanjutnya seleksi penulisan dan pemaparan makalah, Asessmen dan terakhir wawancara.
BACA JUGA:
- GAKI Sultra Unjuk Rasa di KPK RI Terkait Dugaan Korupsi Dana Pokir di Konawe
- Unsur Pimpinan DPRD Konawe Terlapor di KPK Terkait Monopoli Pokir APBD 2023 dan 2024
- Organisasi Lira Sultra Pertanyakan Komitmen Kerja Temuan Bawaslu Konawe, Terkait 6 Caleg Diduga Tak Bisa Dilantik
Samrin menjelaskan, akibat ada pergeseran jadwal karenakan ketidakcukupan pendaftar beberapa hari yang lalu, pihaknya tidak dapat memastikan tes apa yang akan diawali setelah pengumuman berkas.
“Jika tanggal 3 atau tanggal 4 november itu pihak Asesor siap, berarti kita akan asessmen setelah itu pelaporan makalah dan wawancara. Bisapun sebalikanya, jika asesor belum siap maka kita mendahulukan wawancara setelah itu asesmen. Dan itu tidak masalah yang terpenting semua tahapan tes dilaksanakan karena tes ini tidak saling bergantungan antara asessmen dan pemaparan makalah,” jelasnya. (B)