Kolaka Utara

40 Petani dan Pengurus Koperasi Kakao Kolut FGD di Bali

964
×

40 Petani dan Pengurus Koperasi Kakao Kolut FGD di Bali

Sebarkan artikel ini
Ismail Mustafa, ST kepala dinas perkebunan dan peternakan kabupaten kolaka utara provinsi sulawesi tenggara.

Reporter : Pendi

KOLAKA UTARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka Utara (Kolut) terus menggenjot salah satu program andalannya yakni revitalisasi kakao, demi untuk mewujudkan tercapainya masyarakat yang madani.

Melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan akan memberangkatkan sekitar empat puluh petani dan pengurus koperasi kakao yang tergabung dalam tiga koperasi yang telah dibentuk oleh dinas tersebut.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kolut, Ismail Mustafa saat dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu 12 Desember 2020 mengatakan pemberangkatan para petani atau pengurus koperasi tersebut dalam rangka melaksanakan forum group diskusi (FGD) tentang kakao di Bali.

Kegiatan yang akan dilakukan ini sudah terkoordinasi dengan pemerintah Bali dan koperasi tempat dimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan dengan tetap mengikuti dan mematuhi protokol kesehatan.

“Kami juga sudah meminta ijin kepada pimpinan kami dalam hal ini bupati dan sekda kolaka utara,” ucap Ismail.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut mengunakan dana APBN 2020 yang diprogramkan pada tahun 2019 yang lalu. Dalam penganggarannya pihaknya memasukan enam puluh orang termasuk narasumber, pendamping dan mambun serta pengurus koperasi.

“Dilaksanakan di akhir tahun karena dana pembentukan koperasi itu tidak mengunakan dana APBN jadi setelah kami masukan dalam APBD untuk anggaran pembentukan koperasi dan pembuatan akta koperasi dan bulan Desember 2020 ini kami sudah dirikan tiga koperasi yakni koperasi petani Madani selatan dan koperasi Madani tengah serta koperasi Madani Utara,” bebernya.

Ia menyebut, koperasi ini memiliki pengurus yang beragam jumlahnya mulai dari tujuh sampai delapan orang. Para pengurus dan petani ini akan langsung ke pabrik untuk belajar langsung melihat cara pengolahan kakao di pabrik itu, selanjutnya masing-masing peserta ini hanya ditanggung transport pulang-pergi dan tempat serta makan minum ditempat kegiatan

“Jadi tidak ada uang saku dan perorang biaya digunakan sekitar tiga juta,” ujarnya.

Kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga hari, mulai kamis sampai Sabtu kemudian mereka akan berangkat dari kolaka utara pada hari selasa 15 desember 2020 setelah para peserta melakukan dan mengambil hasil tes kesehatan di RSUD djafar harun lasusua, karena mulai hari ini mereka sudah diarahkan untuk tes secara bergiliran, dan semoga bisa hari senin selesai semua tes kesehatannya

“Ini kan para petani kita yang akan diberangkatkan bukan pejabat,kemudian akhir-akhir ini kan kegiatan dan kunjungan ke daerah sudah berlaku yang penting tetap mengikuti protokol kesehatan. Mereka juga akan belajar langsung disana agar sumber daya manusia bisa ditingkatkan tentang tata cara, proses dan pengolahan kakao karena kita sementara membangun pabrik kakao dan beberapa tahun kedepan akan beroperasi,” tambahnya. (3).

You cannot copy content of this page