LOMBOK – Sebanyak 400 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Republik Indonesia (RI), diterjunkan langsung ke Pulau Lombok guna membantu percepatan rekonstruksi rumah rakyat yang rusak berat akibat gempa beberapa waktu lalu.
Selain itu, kedatangan mereka di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) itu juga untuk melakukan pembangunan rumah tahan gempa sebanyak 74.000 unit.
Dari sebanyak 400 insinyur muda yang diterjunkan, salah satunya berasal dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra). Adalah Muhammad Sadra, warga asal Kelurahan Raha II, Kecamatan Katobu. Ia masuk dalam daftar CPNS PUPR sejak 24 september 2017 lalu.
Dihubungi melalui telepon genggamnya, Muhammad Sadra mengungkapkan, jika pengiriman 400 CPNS itu berdasarkan instruksi Presiden RI, Joko Widodo kepada Menteri PUPR untuk melakukan rekonstruksi Lombok pasca gempa.
“Sebenarnya kita lagi On Job Training (OJT) di Bandung sampai 24 september, tapi karena Pak Menteri PUPR diminta sama Presiden untuk rekonstruksi lombok pasca gempa, akhirnya kita disuruh ke Lombok,” ungkap Muhammad Sadra, Jumat (31/8).
Pada keberangkatannya, para CPNS dibagi menjadi dua kelompok yang diterbangkan dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara (UD) dan dilepas langsung oleh Sekertaris Jenderal Kemen PUPR, Anita Firmanti, pada (30/8) sekitar pukul 08:00 Wita di lapangan udara Husain Sastranegara, Bandung.
Kata Sadra, sebelum berangkat, Anita Firmanti berpesan kepada mereka agar memandang tugas itu sebagai tantangan awal dalam bekerja di Kementerian PUPR. Selain itu, mereka juga diingatkan untuk melaksanakan tugas dengan baik dan tidak perlu khawatir karena dalam pengerjaannya, para CPNS bakal didampingi Sekretariat Jenderal, Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) serta unit organisasi terkait.
Setelah tiba, mereka belum langsung bekerja, akan tetapi diberi pelatihan terlebih dahulu untuk pembuatan rumah tahan gempa. Usai dibuka langsung oleh Menteri PUPR, maka Minggu (2/9) mereka lalu ke lokasi gempa di Lombok Utara.
“Kita belum ke lapangan, sekarang masih dilatih buat rumah tahan gempa dan rencananya paling cepat selama satu bulan kita disini,” terangnya.
“Bersama kita dukung dan doakan agar NTB pulih kembali,” cetusnya.(a)