REDAKSI
KENDARI – Pemerintah Kabupaten Konawe melalui Dinas Pertanian (Distan) mencatat ada 9033 hektar lahan pertanian di Konawe yang rusak akibat diterjang banjir, yang melanda wilayah itu pada Mei 2019 lalu.
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara menjelaskan, dari jumlah yang didata Distan, sebanyak 7000 hektar telah diverifikasi Kementrian Pertanian (Kementan) dengan tingkat kerusakan terparah sehingga dipriorotaskan untuk mendapatkan bantuan.
“Jika dikonfersikan ada 6000 kepala keluarga dari kalangan petani yang diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah,” kata Gusli Topan Sabara.
BACA JUGA :
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
- DKPP RI Jatuhkan Sanksi Kepada Komisioner KPUD dan Bawaslu Konawe
- Sekda Konawe Gelar Rapat Kerja Besama Pemerintah Kecamatan Onembute
- Kampanye Dialogis Paslon Kada No 3 HADIR Berakhir di Padangguni Jemput Kemenangan
Menurutnya, untuk pendataan bagi calon penerima bantuan ini akan dilakukan Pemerintah Kabupaten, sehingga akan benar-benar tepat sasaran yakni untuk petani yang menjadi korban banjir.
“Bantuannya baik itu bibit, benih termasuk jaminan hidup sebelum sumber ekonomi mereka bangkit kembali sedia kala. Jadi bantuannya diterima langsung petani,” terangnya.
Gusli juga menyebut, kerugian dibidang pertanian mencapai Rp 400 – Rp 500 miliar atas bencana banjir yang melanda wilayah tersebut, yang mengakibatkan petani gagal panen.