Reporter : Farhan Ode
Editor : Def
UNAAHA – Sudah hampir setahun ini, jalan Trans Sulawesi yang berada di Kelurahan Rawua, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalami abrasi akibat tergerus air sungai.
Akibatnya, badan jalan nyaris hilang karena terus terkikis air. Hal itu diperburuk lagi dengan lalu lalangnya kendaraan, sehingga para pengguna jalan terpaksa harus berhati hati saat melintasi tempat itu.
Abrasi sungai Konaweeha di daerah itu memang semakin mengkhwatirkan. Pasalnya, abrasi tersebut semakin mengkikis jalan Trans Sulawesi, bahkan beberapa waktu lalu secara perlahan jalan tersebut mengalami longsor akibat kontur tanah yang tidak stabil.
Hal ini dikarenakan maraknya penambangan pasir beberapa tahun belakangan ini. Kondisi tersebut sangat dikeluhkan oleh sejumlah pengendara yang melintas, dengan alasan longsor yang bisa terjadi kapan saja tentunya sangat mengancam pengendara.
Jamri (45), salah seorang pengendara yang melintas di lokasi itu mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Kata dia, jika tidak segera ditangani, ia menyakini abrasi akan semakin ganas dan akan menggerus jalan trans Sulawesi itu.
“Jalur ini memang sangat memperihatinkan. Lihat saja sendiri, selain jalannya sudah menyempit ini juga sangat rawan akan bencana longsor yang bisa terjadi kapan saja. Karena mau tidak mau kendaraan yang melintas harus memperlambat lajunya dan harus ekstra hati-hati karena dikhawatirkan jalannya amblas lagi,” ungkap warga Kecamatan Wawotobi itu.
Keluhan juga datang dari Indra, Warga Sampara. Kata dia, akibat Abrasi itu, dirinya wajib berhati hati jika melintas di jalan tersebut.
Dirinya mengharapkan kepada pihak-pihak terkait untuk memperhatikan kondisi jalan tersebut, dengan segera melaklukan perbaikan sehingga akses transportasi tidak lagi mengalami kendala.
“Parah sekali mi bang, karena sudah hampir setahun ini jalannya seperti ini, kami merasa takut saat melintas,” keluhnya kepada mediakendari.com, Kamis (13/12/2018).
Hal senada juga dikatakan, pengendara lainnya Andrizal (27). Dengan kondisi ini, dirinya mempertanyakan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra yang seakan akan tidak menghiraukan kondisi jalan Trans sulawesi itu.
“Kok pemerintah tidak segera mengambil tindakan, untuk mengatasi masalah jalan trans sulawesi ini, apa harus menunggu korban dulu baru bisa diatasi,” ucap Warga Kota Kendari itu.
Lanjutnya, kondisi jalan tersebut sangat membahayakan bagi pengendara yang belum mengetahui kondisi jalan tersebut, karena bisa saja terjatuh akibat badan jalan yang abrasi sehingga menyerupai kubangan
“Saya pernah melintasi untuk menuju ke Kolaka kebetulan di sana ada urusan kantor, saya melihat ada 1 unit mobil angkot jatuh, dikarenakan pengemudi tidak mengetahui kondisi jalan yang abrasi itu,” ungkapnya
Kekhawatiran warga tersebut memang cukup beralasan. Sebab, selain badan jalan yang nyaris putus, hal itu di perparah dengan tidak adanya penahan ataupun tanggul yang menahan abrasi, sehingga kapan saja bisa memakan korban jiwa jika badan jalan itu ambruk. (A)