Reporter : Safrudin Darma
Editor : Kang Upi
BURANGA – Bupati Buton Utara (Butur) Drs. H. Abu Hasan, M.Pd meminta para kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk mengamalkan 10 program PKK.
Menurutnya, 10 program PKK harus menjadi motivasi menuju kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan kreatifitas dan inofasi untuk mencapai kesejahteraan.
Pernyataan tersebut diungkapkan Abu Hasan dalam sambutanya pada penilaian lomba 10 Program PKK tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara, di Desa Laangke Kecamatan Kulisusu, Selasa, 16 Juli 2019.
“Saya mengajak kader PKK agar tidak terjebak lagi pada rutinitas yang tidak produktif. Misalnya, dana desa tidak hanya untuk membuat jalan tani, tetapi fokus untuk memberi manfaat kepada masyarakat,” jelasnya.
Ia juga meninta lomba 10 program PKK menjadi penyemangat dan motivasi baru, untuk menghadirkan terobosan menuju kesejahteraan masyarakat.
“Peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik menjadi inti dari program kegiatan. Mari bersama-sama kita bergerak menuju perubahan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ditempat yang sama tim penilai lomba dari TP PKK Provinsi Sultra, DR. Ir. Hj. Sitti Leomo Bahrun, M,Si menjelaskan, penilaian lomba ini untuk memotivasi kader PKK ditingkat bawah.
“Program PKK menyasar sendi-sendi masyarakat sampai di lingkungan pedesaan,” ungkapnya.
Secara berjenjang, kata Hj Sitti Leomo, ada lima kategori yang dilombakan yaitu tertib administrasi PKK, usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K), hatinya PKK dan pola asuh anak.
BACA JUGA :
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
- Nekat Bawa Sabu Seberat 104.25 Gram dengan Upah Rp 2 Juta, Pria di Muna Ditangkap Polisi
- Pemda Koltim Gelar Sayembara Logo HUT ke 12 Tahun
- Kapolri Apresiasi Peluncuran 2 Buku Antikorupsi di Harkordia
Untuk penilaian, ujar Sitti Leomo, dilihat dari input, proses dan output. Untuk Input yang dimaksud dilihat dari bentuk dukungan dari pemerintah, bisa berupa kebijakan, persuratan ataupun dukungan anggaran.
Sedangkan untuk proses yang dimaksud yaitu gambaran pemanfaatan pekarangan, termasuk adanya pelatihan, penyuluhan, atau bentuk pembinaan lainya.
“Dan terakhir yang menjadi penilaian adalah output program itu sendiri, sudah berapa rumah yang memanfaatkan pekarangan, atau seberapa banyak warga yang telah menyerapkan 10 program PKK tersebut,” terangnya.
Ia juga menuturkan, untuk penilaiannya sendiri tengah dilakukan di seluruh kabupaten dan kota guna menyeleksi desa terbaik dari 17 daerah di Sultra.
“Yang nantinya menjadi pemenang yang akan mewakili Provinsi Sultra ke tingkat Nasional,” pungkasnya. (A)