KENDARI, mediakendari.com – Bawaslu Kabupaten Konawe sudah menindak lanjuti Dugaan Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melibatkan ASN Aktif Fajar Meronda yang berdinas di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasilnya Bawaslu Konawe merekomendasikan ASN Fajar Meronda di Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) guna dilakukan pemberian sanksi.
“Berkaitan dengan temuan Netralitas ASN (Fajar Meronda) sudah ditindaklanjuti dengan langsung meneruskan Kajian Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN kepada KASN dan BKN,” ujar Komisioner Bawaslu Konawe, Restu Tebara kepada mediakendari.com, Rabu Malam, (13/8/2024).
Sebab, kata Restu, berdasarkan pasal 36 Ayat 3 dan 4 Perbawaslu 8 Tahun 2020 tentang Penanganan Pelanggaran Pemilihan, laporan dan atau temuan pelanggaran hukum lainnya yang terjadi sebelum masa kampanye, langsung diteruskan ke Instansi terkait dalam hal ini KASN dan BKN.
“Nanti BKN melalui KASN ini yang akan memberikan sanksi kepada terlapor,” cetus Restu yang juga Mantan Wartawan.
Namun, lanjut Restu, jika dugaan pelanggaran netralitas ASN terjadi dimasa kampanye, maka mekanisme penanganannya sudah berbeda dan bahkan ada ancaman Pidananya juga.
“Setelah dilakukan penelusuran memang ditemukan adanya dugaan pelanggaran netralitas sehingga dilakukan penerusan,” tutupnya.
Untuk diketahui, Bawaslu Konawe merekomendasikan untuk diberikan sanksi terhadap ASN Fajar Meronda ke KASN dan BKN karena diduga melanggar Netralitas ASN.
ASN Fajar Meroda yang menggunakan stelan jas hitan dan jelana jeans hitam, pada tanggal 8/8/2024 berada didalam area Bandara Haluoleo Kendari, kemudian berfose bersama, duduk bersama dengan bakal calon Bupati dan bakal calon wakil bupati konawe, RD dan FPK yang mengunakan baju Partai PDI P Konawe.
Usai pertemuan di bandara Bapaslonkada konawe, RD dan FPK melakukan konvoi dengan konsep penjemputan sejumlah pendukungnya guna membawa rekomendasi partai ke konawe.
Laporan : Ronals / Redaksi
